Apa itu Petrus? Penembakan Misterius Era Orde Baru

photo author
- Kamis, 11 Agustus 2022 | 07:30 WIB
Apa itu PETRUS? Penembakan Misterius Era Orde Baru. (Twitter/ JokoAnwar)
Apa itu PETRUS? Penembakan Misterius Era Orde Baru. (Twitter/ JokoAnwar)

AYOYOGYA.COM -- Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus adalah suatu operasi rahasia pada masa Pemerintahan Soeharto pada tahun 1980-an untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi pada saat itu.

Ribuan orang, yang disebut sebagai gali atau preman, ditembak oleh orang-orang tak dikenal sepanjang tahun 1981-1985.

Beragam versi pemberitaan tentang korban Petrus bertebaran, salah satu versi mengatakan bahwa operasi Petrus ini telah memakan korban hingga tiga ribu orang atau bahkan lebih.

Baca Juga: Merasa Lelah Saat Bangun Pagi? Waspada Gejala Leukimia

Adapun korban-korbannya meliputi penjahat, residivis, preman, dan disebutkan juga ada korban salah target.

Korban Petrus biasanya ditemukan dengan ciri-ciri yang hampir sama. Korban Petrus umumnya memiliki tiga luka tembak di tubuhnya.

Selain luka tembak, beberapa korban Petrus sebagian besar juga ditemukan dengan luka cekik di lehernya.

Baca Juga: Hati-Hati, Ciuman Bisa Tularkan Gigi Berlubang

Di atas mayat yang dibiarkan tergeletak, pelaku penembakan biasanya akan meninggalkan uang Rp10 ribu untuk biaya penguburan.

Karena pada masa itu operasi petrus ini dianggap efektif untuk menumpas para pelaku kejahatan, maka operasi ini pun berlangsung di beberapa daerah.

Meski dianggap efektif menangani pelaku kejahatan, namun operasi ini tergolong pelanggaran HAM.

Baca Juga: Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube, Lakukan Langkah Simpel Ini

Sejak tahun 2008, Komnas HAM telah melakukan beragam upaya untuk menyusuri deretan pelanggaran HAM berat pada era Orde Baru, salah satunya peristiwa petrus.

Diketahui, setidaknya ada 115 orang yang dianggap ada kaitannya dengan kasus petrus.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X