Terkait dengan hal itu, Dwikorita meminta kepada sukarelawan yang mengikuti kegiatan agar tidak menyimpan ilmunya untuk diri sendiri.
Baca Juga: Sultan HB X Ditetapkan Jadi Calon Gubernur DIY Periode 2022-2027
Tetapi justru menyebarluaskan pengetahuannya kepada sanak saudara, kerabat atau masyarakat sekitar supaya yang selamat dari gempa bumi dan tsunami makin banyak.
Selain itu, pihaknya juga memohon kepada setiap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) khususnya BPBD Kabupaten Cilacap untuk lebih sering menggelar latihan atau gladi evakuasi.
"Agar bila sewaktu-waktu terjadi, masyarakat sudah paham terhadap apa yang harus dilakukan sehingga tidak panik dan bisa melakukan evakuasi dengan cekatan dan terampil," kata Dwikorita.
Baca Juga: Rapimnas Gerindra Akan Tanyakan Kesediaan Prabowo Jadi Capres, Nama Cawapres Akan Dibahas Kemudian
Sementara itu, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan gempa dan tsunami tidak ada yang bisa memrediksi.
"Jadi, mau tidak mau, suka tidak suka, semuanya harus siap. Tapi siapnya bukan sekadar siap," katanya.
Menurut dia, kesiapan tersebut harus didasari dengan pengetahuan yang diperoleh masyarakat khususnya para sukarelawan melalui Sekolah Lapang Gempabumi.
Ia juga mengharapkan agar seluruh peserta Sekolah Lapang Gempabumi ini menyebarluaskan ilmu dan pengetahuannya kepada masyarakat luas setelah mengikuti pelatihan.
Artikel Terkait
Daftar Daerah yang Laporkan Adanya Kerusakan karena Gempa Jateng
Bupati: Waspada! Sleman Miliki 3 Kelas Risiko Bencana Gempa Bumi
RSPAU dr S. Hardjolukito Gelar Simulasi Bencana Gempa Bumi
Minggu Pagi, Gempa Guncang Pacitan, Getaran Terasa sampai Yogyakarta
Gempa Bumi Guncang Bayah Banten Pada Minggu Malam, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang