BANTUL, AYOYOGYA.COM - Pemerintah Kabupaten sukses menurunkan angka stunting dari tahun 2021 yang mencapai 8,36 persen menjadi 6,42 persen pada tahun 2022 ini.
Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan stunting 6,42 persen merupakan angka dibawah rata-rata nasional yang saat ini masih mencapai 14 persen.
"Angka tersebut tercapai berkat kerja keras semua pihak. Harapan kita, mengejarnya bukan hanya menurunkan stunting namun juga harus berpihak kepada masyarakat. Sebab stunting harus kita lawan, orientasinya menyiapkan kader-kader terbaik Bantul,"ujarnya, Rabu (14/12/2022).
Baca Juga: Begini Cara Supaya Pensiunan ASN Tetap Produktif
Politisi PDI Perjuangan ini berharap angka stunting dapat terus ditekan di tahun yang akan datang. Selain itu diharapkan Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Ana, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bantul.
Meski anggaran untuk penurunan stunting akan melekat pada DP3AP2KB namun Dinkes, puskesmas, panewu dan stakeholder terkait akan tetap terlibat bersinergi membangun sebuah gerakan untuk mempertahankan angka stunting tetap kecil.
"Kalau stunting itu turun, kita juga punya pekerjaan lain yakni gizi buruk dimana pada tahun 2022 mencapai 0,12 persen naik dari 0,18 persen di tahun sebelumnya. Gizi buruk harus turun dan balita kurang gizi juga termasuk ibu hamil kurang gizi juga harus diturunkan,"tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja mengatakan angka stunting yang dihitung berbeda dengan yang dihitung oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat menggunakan metode survei status gizi indonesia atau SSGI yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa pencapaian daerah dan tren pervalensinya.
Baca Juga: Tekan Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Nataru, Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah
"Meskipun mereka menghitung dengan sampel cukup kecil di angka 700 ke bawah dari balita sekitar 50 ribuan. Tapi dari 700 itu dengan metodologi yan benar maka bahwa itulah angka stunting di Bantul,"ucapnya.
Dari metode SSGI itu, pusat menghitung angka stunting di Bantul tahun 2021 mencapai 19,1 persen dan di tahun 2022 turun menjadi 12,1 persen. Sedangkan Pemkab Bantul menghitung keseluruhan dengan menggerakkan puskesmas dan kader maka tahun 2021 angka stunting mencapai 8,36 persen dan di tahun 2022 ini mencapai 6,43 persen dari 50 ribuan balita di Bantul.
Meski ada perbedaan cara penghitungan antara Bantul dengan pemerintah pusat namun Agus Budi menyataan bahwa angka itu sudah liner dalam arti angka stunting di Bantul tetaplah turun.
Baca Juga: Akhir Tahun Nabung di bank bjb, Banyak Pilihan Hadiah Langsung
"Angka pusat itu jadi motivasi kita bahwa stunting masih dan dan cukup tinggi maka harus lebih keras bekerja,"ucapnya.
Artikel Terkait
Prakiraan Cuaca BMKG di Jogja, Rabu 14 Desember 2022: Waspada Hujan Sedang-Lebat Bakal Turun di Lokasi Ini
Rabu, 14 Desember 2022, Listrik di Jogja yang Padam Ada di Mana Saja? Cek Lokasinya, Terbanyak di Bantul
Jadwal Lengkap KRL Jogja-Solo Rabu 14 Desember 2022, Berangkat dan Tiba di Stasiun-Stasiun Ini
Cocok Digunakan untuk Penglaju, Ini Jadwal KRL Solo-Jogja Rabu 14 Desember 2022
Link Nonton Siaran Ulang Argentina vs Kroasia, Semi Final Piala Dunia 2022, Rabu 14 Desember 2022
Kolaborasi Aksi Kolektif Multipihak untuk Dukung Percepatan Pencapaian SDGs di Indonesia
Dirut bank bjb Sabet Penghargaan Top Regional Banker 2022