YOGYAKARTA, AYOYOGYA- Es buah Pak Lantip bisa menjadi salah satu tujuan wisata kuliner di Kota Yogyakarta. Pasalnya selain memang legendaris, cita rasa dari es buah ini konsisten sejak awal berjualan hingga sekarang.
Rasa dahaga di tengah teriknya matahari siang Kota Yogyakarta, langsung bisa terobati jika menikmati es buah legendaris yang satu ini. Es buah Pak Lantip, yang sudah eksis sejak tahun 1985.
Sejak awal mula berjualan, lapak es buah Pak Lantip berada di tepi Jalan Nyai Ahmad Dahlan, Kota Yogyakarta yang cukup padat. Pelanggan bisa duduk di bangku plastik tepi jalan dengan atap terpal dan menikmati kesegaran es buah legendaris ini di tempat. Ada juga yang membeli untuk dibungkus dibawa pulang.
Baca Juga: Di Tengah Viral Debat Es Teh, Pemerintah akan Kenakan Cukai Minuman Manis Kemasan
Melansir portal Pemkot Jogja Jumat (28/10/2022) , Sulastri, istri dari mendiang Pak Lantip menuturkan rasa otentik dan konsisten yang membuat konsumen kangen dan terus datang.
“Kebanyakan yang datang ke sini itu bilang rasanya konsisten sejak saya masih jualan sama Bapak. Pelanggannya ya banyak juga orang-orang yang dulu dari kecil udah jajan es di sini, sekarang udah berkeluarga masih suka beli. Sekarang jualannya sama adik saya, Marmono” ujarnya.
Dalam satu hari Sulastri dan adiknya Marmono bisa menjual minimal 100 mangkuk es buah. Bahkan ketika cuaca sedang terik-teriknya dan musim liburan bisa dua kali lipatnya. Harga untuk satu mangkuk es buah segar legendaris ini hanya Rp 10 ribu saja.
Untuk satu porsi mangkok es buah berisi tape, kelapa muda, cincau, alpukat, blewah, kolang-kaling, dan nangka. Kemudian taburan es gosok di atasnya. Tidak ketinggalan siraman sirup gula pasir atau sirup gula jawa yang dituang di atas es gosok yang memenuhi mangkok. Pelanggan bisa pilih sendiri jenis gulanya sesuai kesukaan. Terakhir sedikit guyuran susu kental manis sebelum dinikmati.
Baca Juga: Penangkapan Penjual Es Dianggap Bjorka, Netizen Gaduh Curiga Jadi Korban Salah Tangkap
Kisah tentang es buah Pak Lantip juga ditambahkan oleh Marmono. Pria yang merupakan adik dari istri mendiang Pak Lantip dan ikut membantu berjualan. Marmono menambahkan ketika awal mula berjualan tahun 1985, harga satu porsi es buah ini adalah Rp250. Dengan berjalannya waktu harganya beranjak naik seiring dengan perubahan harga bahan pokok pembuatan es.
“Kalau harga memang disesuaikan sama bahan utama bikin es. Persiapan bahan-bahan itu mulai jam enam pagi. Nanti mulai ditaruh ke wadah toples kaca, ditata ke gerobak, nanti lanjut dorong gerobak ke lapak tepi jalan ini. Kendalanya kadang kalau cuaca seharian hujan memang jadi sepi jualannya, tapi bismillah rezeki ada saja” tambahnya.
Es buah Pak Lantip beroperasi tanpa hari libur. Mulai dari Senin hingga Minggu pukul 10.00 sampai 16.30 WIB. Tapi ketika pelanggan sedang ramai, kadang bisa habis pukul tiga sore.
Baca Juga: Penangkapan Penjual Es Dianggap Bjorka, Netizen Gaduh Curiga Jadi Korban Salah Tangkap
Pelanggan es buah Pak Lantip berasal dari berbagai latar belakang usia. Mulai dari anak-anak muda sampai orang tua yang jadi pelangan setia. Salah satunya Ari yang merupakan pensiunan PNS yang dinas di Kalimantan namun asli orang Yogyakarta.
Artikel Terkait
Nyegerin, Nih 5 Rekomendasi Es Teler di Jogja, Bikin Nagih
5 Es Buah Rekomended di Jogja, Awas Bikin Ketagihan
Bikin Seger, 5 Es Buah Paling Rekomended di Jogja, Cek di Sini
Bikin Seger, Nih 5 Es buah Mantap di Jogja, Awas Ketagihan
Dianggap Bjorka, Pemerintah Tangkap Penjual Es di Madiun! sang Hacker Malah Meledek