Mengungkap Keistimewaan DIY Dari Sisi Tata Ruang dalam KCB

KOTA YOGYA, AYOYOGYA.COM-- Kota Yogyakarta merupakan aspek geospasial sebagai bagian dari keistimewaan dan menjadi sangat penting karena berperan sebagai kontributor utama bagi kepentingan dan penguatan dari sisi tata ruang.

Demikian jelas Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya dalam siaran pers usai acara sosialisasi Bentuk Arsitektur Bangunan di Kawasan Cagar Budaya (KCB) dan upaya nyata Pemerintah Kota Yogyakarta dalam pelestarian warisan budaya dan cagar budaya Dinas Kebudayaan Kota Yogya.

Ia menyampaikan bahwa dengan sosialisasi dapat menjadi media penghubung untuk menyamakan perspektif dan menguatkan kesamaan pandangan kedudukan keistimewaan Yogyakarta dilihat dari sisi tata ruang.

Aman menjelaskan bahwa kegiatan pelestarian harus bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Warga Mlangi Berharap Trase Tol Tak Lewati Cagar Budaya

“Pemeritah Kota Yogyakarta ingin membangun jembatan antara pelestarian Cagar Budaya dengan kesejahteraan masyarakat. Sehingga tujuan dari kegiatan pelestarian Cagar Budaya untuk kesejahteraan masyarakat akan tercapai. Sehingga kerja-kerja kolektif dan dialogis harus selalu dikedepankan,” tegas Aman.

Yanuarius Benny K. S.T., M.Sc, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Yogyakarta menegaskan pekerjaan kolektif dan dialogis merupakan adaptasi dari dinamika yang ada di KCB. 

"Sebagai Daerah Istimewa yang memiliki Kawasan Cagar Budaya harus selalu mengikuti aturan dalam setiap pembangunannya. Karena setiap Kawasan Cagar Budaya memiliki karateristik khas yang berbeda satu sama lainnya.”

Kegiatan ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan pemberian rekomendasi bentuk arsitektur bangunan di KCB Kota Yogyakarta oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan).