BANTUL, AYOYOGYA.COM -- Saat ini slogan back to nature telah menyebar kemana-mana.
Kampanye kembali ke alam menjadi tren dunia yang sangat positif lengkap dengan upaya upaya yang mewujudkan kecintaan pada lingkungan.
Termasuk salah satunya Bank Sampah Alam Lestari, Padukuhan Ceme, RT 02, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul.
Mereka memproduksi Eco Enzyme yang berasal dari kulit buah-buahan segar. Padahal sebelum tren Eco Enzyme biasanya kulit buah hanya dibuang begitu saja dan dianggap sebagai sampah.
Sementara dalam membuat Eco Enzyme tak boleh dibuat dari bahan sembarangan. Khususnya Eco Enzyme untuk produk kesehatan harus dibuat dari kulit buah-buahan yang masih segar.
Baca Juga: Baksos RSPAU Hardjolukito Berikan Layanan Kesehatan Terbaik bagi Warga
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugraha mengatakan Eco Enzyme merupakan produk hasil fermentasi dari kulit buah yang masih segar dan tidak busuk.
Selanjutnya dicampur dengan nira, tetes tebu atau gula kemudian dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu kemudian difermentasikan selama tiga bulan.
"Enco enzyme manfaatnya sangat banyak namun intinya tidak untuk diminum, tapi bisa untuk obat luka luar,"ungkapnya.
Artikel Terkait
Tak Harus ke Rumah Sakit dan Klinik Kesehatan, Tes PCR Sekarang Bisa Dilakukan di 2 Stasiun Daop 6 Jogja
Dear CPNS Sleman yang Lolos 2021, Ini Info Layanan Pemeriksaan Kesehatan Ditunggu hingga 15 Januari
Bupati Sleman: Peningkatan Fasilitas Kesehatan Harus Terus Diupayakan
Ini Sejumlah Dampak Kesehatan Jika Senjata Nuklir Diluncurkan saat Perang Rusia-Ukraina
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo Resmikan Launching Pelayanan Kesehatan di Bethesda Pakem