YOGYA, AYOYOGYA.COM - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) VI pada Minggu (24/8/2025), di kantor DPTW PKS DIY, Jalan Gambiran, Yogyakarta. Berbeda dari pelaksanaan Muswil sebelumnya, tahun ini PKS DIY memperkenalkan sebuah tradisi baru berupa PKS Award, sebuah bentuk penghargaan bagi kader-kader berprestasi di berbagai bidang.
"Ini kami tradisikan ke pengurus-pengurus di tingkat daerah. PKS Award merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi kader PKS yang tidak hanya berkiprah dalam bidang politik tetapi juga menunjukkan prestasi nyata di berbagai sektor kemasyarakatan," kata Ketua DPW PKS DIY, Budi Wiyarno, Minggu (24/8/2025).
Penghargaan tersebut diberikan kepada kader-kader yang dinilai berhasil dalam pembinaan anggota, berprestasi di bidang kepemudaan tingkat provinsi hingga nasional, serta berperan aktif sebagai pendidik dan penggerak sosial di masyarakat.
Tegaskan Konsolidasi, Bangun Struktur hingga Tingkat Kelurahan
Muswil kali ini juga menjadi momentum penting bagi PKS DIY untuk memperkuat konsolidasi partai serta merumuskan arah kebijakan ke depan. Sejumlah agenda dibahas, mulai dari evaluasi program, penetapan kepengurusan, hingga penandatanganan pakta integritas sebagai bentuk komitmen melayani masyarakat.
“Muswil ini bukan sekadar agenda rutin lima tahunan namun menjadi ajang konsolidasi internal PKS DIY untuk merumuskan program pengokohan sumber daya internal dan mengokohkan komitmen pelayanan kepada masyarakat. Kami juga mengundang Dewan Pengurus Tingkat Daerah se-DIY yang baru saja dipilih agar program kita bisa sinergis dan terarah,” ujar Budi.
SK penetapan pengurus DPTW yang terdiri dari MPW, DPW, dan DSW juga dibacakan dalam forum Muswil VI.
Terkait kepemimpinan ke depan, Budi menyebut bahwa struktur PKS DIY telah terbentuk 100 persen hingga tingkat kelurahan, namun penguatan fungsi pelayanan masih menjadi prioritas. “Target ke depan adalah mempertahankan sekaligus meningkatkan perolehan suara dan kursi. Kami realistis, minimal mempertahankan capaian kemarin. Tetapi tentu kami ingin ada kenaikan,” imbuhnya.
PKS DIY juga menargetkan dua fase besar dalam menyongsong Pemilu mendatang: konsolidasi internal dan fase pemenangan. Pada Pemilu sebelumnya, PKS mencatatkan sekitar 272 ribu suara dan memperoleh 7 kursi legislatif, menjadikannya partai peringkat ke-4 di DIY.
Soroti Miras dan Judol, PKS Usung Pendekatan Budaya Jawa
Dalam kesempatan yang sama, PKS DIY juga menegaskan sikapnya terhadap peredaran minuman keras (miras) online dan praktik judi online (judol) yang dinilai semakin meresahkan, terutama di Yogyakarta.
Namun, PKS menyatakan pendekatan hukum semata tak lagi cukup. Budaya lokal justru menjadi pintu masuk paling efektif untuk menangkal dua masalah tersebut. Falsafah Jawa “Moh Limo” yang bermakna penolakan terhadap lima larangan moral termasuk mabuk dan berjudi, diangkat sebagai pendekatan yang lebih membumi.
"Kami memahami filosofi dasar orang Jawa yang sejak dulu menolak Moh Limo, termasuk mabuk dan main judi. Itu bukan budaya kita. Jadi, pendekatan PKS bukan hanya halal-haram, tetapi kami kembalikan ke jati diri budaya Jawa. Ini yang harus disampaikan dan dikuatkan di tengah masyarakat," ujar Budi.