Menurutnya, masyarakat seharusnya tidak hanya memandang miras dan judol dari sudut hukum atau agama, tapi juga dari nilai budaya yang diwariskan leluhur. Karena itu, PKS DIY berkomitmen untuk melibatkan tokoh agama, budayawan, dan elemen masyarakat lainnya dalam kampanye penolakan miras dan judol.
"Kita sadar jalur politik saja tidak cukup. Maka jalur budaya dan agama harus berjalan beriringan. Filosofi Jawa tentang Moh Limo bisa menjadi fondasi kuat agar masyarakat menolak miras dan judi online, bukan karena aturan semata, melainkan karena itu bukan bagian dari martabat budaya kita,” lanjutnya. ***
Artikel Terkait
Menikmati Es Coklat Impian Pelepas Dahaga yang Viral di Yogya
Prakiraan Cuaca di Jogja Kamis 8 Desember 2022, BMKG: Waspada Hujan Deras Serta Petir di Sleman dan Kota Yogya
Penuhi Sarpras, CSR di Kawasan Yogya Diminta Optimalkan Penguatan Layanan Kesehatan Masyarakat
Mengenal Lebih Dalam Paes Ageng Yogya, Riasan Pengantin yang Dikenakan Erina Gudono
Yuk Biasakan Kelola Sampah Anorganik, Ini Kata Sekda Kota Yogya
6 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Yogya Selain Makan, Bisa Tahan Berhari-Hari, Dijamin Nggak Nyesel!
Mahasiswa dan Sivitas Akademika Yogya Gelar Aksi Demo di Bundaran UGM
Pengembang Properti Terbesar di Yogya, Damai Putra Group Luncurkan Program "Seal The Deal"
Lonjakan Wisatawan di Yogya, Penumpang KA Bandara YIA Tembus 44 Ribu Selama Libur Waisak
Produk Fesyen Lokal Yogya Sukses Melesat Pasca Transformasi ke Marketplace