YOGYA, AYOYOGYA.COM - Ribuan warga memadati Alun-alun Selatan Yogyakarta dalam perayaan Festival Kuliner Gula Kelapa "Gudeg Sejuta Rasa", yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata pada 4 dan 5 Juli 2025. Festival ini menyoroti kekayaan kuliner berbahan dasar gula kelapa seperti gudeg, brongkos, dan berbagai jajanan khas lainnya.
Salah satu yang menjadi sorotan utama yakni pemecahan rekor MURI untuk Sajian Gudeg Terbanyak dengan target 5.000 porsi, menegaskan posisi gudeg sebagai ikon kuliner Yogyakarta.
Acara dimulai pada 4 Juli dengan pembukaan lebih dari 70 tenant kuliner. Sore harinya digelar talkshow kuliner menghadirkan Ibu Moersa Soedarsono, Owner Gudeg Yu Djum dan Beni Sasongko, konten kreator kuliner yang dikenal mengangkat kuliner lokal Yogyakarta. Malam hari, panggung utama dipenuhi penampilan musik dari sejumlah musisi lokal. Tarian dari seniman Yogyakarta membuka pertunjukan, dilanjutkan dengan Tito Prisha Jr. Party Funky yang mengajak pengunjung berjoget. Grup Korekayu membawakan musik era 80-90an, sementara Fanatic Cidro dan Sandios Pendhoza menutup malam dengan lagu-lagu populer mereka.
Baca Juga: Triple Crown: Gelar Paling Sulit di Dunia Pacuan Kuda, Mengapa?
Pada 5 Juli, festival dibuka dengan Fun Walk yang diikuti sekitar 2.000 peserta menyusuri dalam tembok Benteng Baluwerti dan melewati sentra kuliner Gudeg Wijilan. Acara kemudian berlanjut ke momen utama yaitu pemecahan rekor MURI, yang dibuka oleh penampilan Band Star Syndrome dan tarian Kawung dari Cendhik Art Dance.
Dalam prosesi, disampaikan pula dukungan dari Asosiasi Pengusaha Gudeg DIY terhadap program food bank Pemerintah Kota Yogyakarta. Bank Mandiri menyerahkan simbolis e-money bertema gudeg kepada Wali Kota Yogyakarta dan GKR Bendara. Perwakilan MURI, Awan Rahargo juga secara resmi menyerahkan sertifikat dan medali pemecahan rekor kepada Wali Kota Yogyakarta, disambut meriah oleh masyarakat yang langsung menikmati gudeg yang dibagikan panitia.
"Saya menyambut baik untuk Gudeg Sejuta Rasa, penting sekali Yogyakarta menghadirkan Gudeg dengan varian-varian yang baru. Supaya gudeg menjadi makanan yang digemari oleh banyak orang tidak hanya orang Jogjakarta," ujar Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo.
Lebih lanjut, inovasi kuliner ini turut mewarnai acara, di mana mahasiswa FKKMK UGM tahun 2023 Twistanisa Atha Brilliant Ilmi memperkenalkan gudeg berbahan dasar jantung pisang, porang, ikan tenggiri, dan sari kedelai.
"Ini adalah gudeg yang sehat, tidak mengandung kolesterol yang tinggi, tidak membuat gula darah tinggi dan berasal dari jantung pisang maka saya beri nama gudeg coroner. Pembuluh darah di jantung itu namanya coroner. Nah ini dengan makan jantung pisang, Inshaalah koronernya sehat," ujarnya.
Selanjutnya, Lomba Inovasi dan Kreasi Gudeg digelar, diikuti oleh perguruan tinggi, hotel, dan restoran. Harapannya, lahir lebih banyak kreasi gudeg baru yang menarik minat generasi muda. Puncak acara malam diisi penampilan Sinaran Entertainment, disusul musisi lokal Efandra, band legendaris Sophie, dan ditutup penampilan hangat Ngatmo Mbilung yang membawakan lagu-lagu populer yang sangat akrab di telinga masyarakat.
Baca Juga: JVWF 2025 Suguhkan Pameran Otomotif Lintas Generasi, Siap Dongkrak Wisata Yogyakarta
"Kami ingin menunjukkan bahwa gula kelapa bukan hanya warisan, tapi juga masa depan kuliner yang sehat dan berkelanjutan," ujar perwakilan panitia.
Festival ini menegaskan komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengangkat potensi lokal gula kelapa sebagai bahan kuliner tradisional dan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai destinasi kuliner unggulan.***