BANTUL, AYOYOGYA.COM - SD Kanisius Sorowajan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali menggelar "Parents Participation" di sekolah setempat, Jumat (24/11/2023). Kali ini, tema yang diangkat ialah "Sayangi bumi kelola sampah dengan bijak".
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka Hari PGRI ke-78 yang jatuh pada 25 November 2023.
Acara dimulai dengan pemutaran video edukasi tentang pengelolaan sampah, dilanjutkan permainan dengan memanfaatkan barang bekas, serta kegiatan prakarya siswa dari barang bekas untuk dijadikan produk bernilai.
Kepala SD Kanisius Sorowajan Bantul, Anna Maria Wahyuni, mengatakan bahwa kegiatan "Parents Participation" sudah dimulai sejak 2010 yang lalu. Tahun lalu juga diadakan dengan melibatkan orangtua, melalui paguyuban orangtua murid dan guru (POMG) serta komite sekolah.
Baca Juga: Mahasiswa di Yogyakarta Gulirkan Gerakan Antipolitik Dinasti
"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa dan orangtua tentang pentingnya pengelolaan sampah," ujar Anna Maria.
Menurut Anna Maria, sampah masih menjadi persoalan hangat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Oleh karena itu, ia berharap melalui kegiatan "Parents Participation" ini, siswa dan orangtua dapat belajar bersama untuk mengolah sampah menjadi produk bernilai.
"Sampah anorganik, organik, sampah kertas, plastik, dan botol bisa dipilah dan diolah menjadi produk bernilai," kata Anna Maria.
Dalam kegiatan tersebut, siswa kelas 1 membuat kreasi dari kardus bekas, kelas 2 dengan bahan tas kresek atau kemasan makanan untuk dibuat hiasan bunga. Kelas 3 dengan tutup botol dan kardus bekas membuat pajangan dinding. Sedang kelas 4 dengan botol mineral dibuat tempat pensil atau celengan. Sementara kelas 5 botol mineral 1,5 liter dibuat lampion. Dan siswa kelas 6 membuat pot bunga dari galon bekas.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, PWI Jabar Minta Wartawan Jangan Sebar Hoaks
Salah satu siswa kelas 3B, Ezequiel Nevan A.K, merasa senang karena bisa bermain bersama teman-temannya di kelas. Bahkan juga guru diganti oleh orangtua untuk mengajar sehari di kelas.
"Senang rasanya bisa main sama teman dan bertemu dengan orangtua teman-teman saya sendiri. Karena biasanya Pak Guru yang mengajar di kelas. Tapi kali ini diganti orangtua yang ngajar," tutur Nevan.
Siswa lain dari kelas 5B, Maria Ana Bella Freiya, juga senang karena orangtuanya bisa mengajar di kelas. Bahkan kegiatan "Parents Participation" tersebut cukup seru dan menarik. Sebab, ada berbagai permainan yang berhadiah.
"Acaranya seru banget. Saya bisa bermain sama teman dan ibu. Apalagi materinya tentang pengelolaan sampah. Dari barang bekas bisa dibuat menjadi barang yang bermanfaat. Bahkan dari barang bekas itu juga bisa dijadikan sarana permainan yang sangat menarik," ungkap Maria Ana Bella.