Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kontruksi, DPUESDM Yogyakarta Layani Pelatihan dengan Program MTU

photo author
- Jumat, 3 November 2023 | 16:53 WIB
 Pelatihan Mobile Training Unit atau MTU DPUESDM Yogyakarta. (dok DPUPESDM DIY.)
Pelatihan Mobile Training Unit atau MTU DPUESDM Yogyakarta. (dok DPUPESDM DIY.)


YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Guna meningkatkan mutu sumber daya manusia dan kontruksi, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY (DPUPESDM DIY) melalui Balai Pengelolaan Jasa Kontruksi (BPJK) melakukan fungsi pembinaan dan pengawasan atau penyelenggaraan kualitas produksi kontruksi dengan pelatihan Mobile Training Unit atau MTU.

MTU atau Mobile Training Unit adalah fasilitas pelayanan pelatihan bergerak atau upaya pemerintah untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui kompetensi tenaga kontruksi.

MTU sendiri merupakan sebuah sarana berupa unit mobil untuk memperoleh sertifikat yang saat ini bisa dikelola atau dipinjam di provinsi. Dengan MTU dapat digunakan untuk bimbingan teknis, pelatihan serta sertifikasi.

Budi Prastowo, Kepala Seksi Pengelolaan Balai Pengelolaan Jasa Konstruksi (BPJK) PUPESDM DIY menyampaikan MTU adalah suatu fasilitas bus dimana di dalamnya berisi peralatan tukang batu dan tukang kayu.

"Di kantor ada satu unit MTU untuk peralatan las dan plumbing. Untuk saat ini kami memang bekerjasama dengan Pu Kabupaten Bantul, dimana kami memfasilotasi MTU ini," ungkapnya.

Di MTU sendiri menyediakan beberapa pelayanan pelatihan yang meliputi tukang kayu, tukang batu, tukang las, tukang listrik, tukang listrik, dan tukang besi untuk mendapatkan pelatihan.

Ke depannya akaan ada pengembangan jabatan kerjaa yakni juru ukur, aplikator risa, dan aplikator baja ringan.

Kemudian Budi menjelaskan kelebihan MTU ini mobiling sehingga bisa menjangkau ke seluruh pelosok.

Kemudian untuk masalah yang bisa dikerjakan dalam rangka mensupport untuk proses sertifikasi. Tapi karena ada proses yang belum direalisasikan maka yang baru bisa dilakukan adalah proses pelatihan, teori dan praktik, lalu mendapatkan sertifikat.

"MTU ini sebetulnya di seluruh provinsi sudah ada. Tapi kewenangan provinsi yang punya wewenang untuk menggunakan sebagaimana mestinya. Karena memang ada proses yang namanya percepatan sertifikasi. Seperti dulu, seperti yang diharapkan Presiden Jokowi, bahwa sertifikasi itu harus diperbanyak dan dipercepat. Yakni dengan cara dibantu seperti alat ini, ada aksesornya, peralatannya dan pesertanya," ucapnya.

Budi menambahkan pelatihan yang diberikan MTU biasanya waktunya 3 hari yang mencakup pembekalan ujian praktik lalu sertifikasi.

Lingkupnya pun tidak terbatas. Yakni seluruh masyarakat yang punya profesi tukang batu atau masyarakat yang ingin mempelajari tukang batu bisa menuju PU Kabupaten Kota.

"Bisa juga keterampilan seperti ini bisa dilakukan di mana saja, kemarin di LP, lalu SMK dan karang taruna," sambungnya.

Kemudian Budi berharap program ini bisa lebih merata dengan berbagai keterampilannya. Seperti di Kulon Progo itu plumbing, dan las.

"Dua keahlian itu kan bisa mandiri. Kayak tukang las kan bisa mandiri dengan bersertifikat. Kalau tukang batu kaan harus direkrut," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X