OJK, LPS dan Bank Indonesia Adakan Literasi Keuangan di Bantul, Upaya Cegah Kasus Jeratan Pinjaman Ilegal

Eko B. Supriyanto, editor in chief and chairman Infobank Media Group turut menyampaikan keluhan seputar maraknya pinjaman ilegal dikalangan ibu-ibu.

Ibu-ibu cenderung lakukan segala cara apabila inginkan sesuatu. Salah satunya dengan mengajukan pinjaman bank.

Namun, masalah mulai terjadi saat mereka kesulitan membayar angsuran dan akhirnya tercatat sebagai blacklist. Hal inilah jadi salah satu alasan sampai akhirnya lari dan terjebak pada pinjaman ilegal.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ustadz Hanan Attaki Dibaiat Jadi Warga NU

“Belilah yang kita perlukan dan sesuai kemampuan. Karena sejatinya fungsi uang itu untuk kebutuhan, sebagai investasi, dan cash flow untuk kita,” sahutnya.

Sebagai pejabat daerah, Joko Purnomo yang merupakan Wakil Bupati Bantul ikut menyampaikan perempuan sejatinya memegang peranan yang sangat penting di Kabupaten Bantul.

Dari data yang ada, mayoritas pelaku usaha pada tahun 2022 adalah perempuan dengan 43.568 dari 86.680 pelaku usaha. Ini juga yang mendasari pentingnya kegiatan peningkatan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat khususnya pelaku usaha perempuan.

“Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya mendorong peningkatan kontribusi sektor jasa keuangan formal terhadap ekonomi produktif melalui pemberdayaan UMKM, pengembangan ekonomi daerah, dan penguatan sektor ekonomi prioritas. Hal ini membutuhkan sinergi antar instansi dan stakeholders terkait dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khususnya bagi perempuan dan pelaku usaha perempuan," ungkap Wabup Bantul.

Diharapkan dengan adanya peningkatan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan dan pelaku usaha, dapat meningkatkan akses keuangan, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan mewujudkan masyarakat Kabupaten Bantul yang sejahtera.***