Pemain "Singsot Siulan Kematian" Sapa Penonton di Jogja, Sajikan Mitos Jawa tentang Larangan Bersiul

photo author
- Sabtu, 8 Maret 2025 | 09:22 WIB
Pemain film Singsot: Siulan Kematian Sapa Penonton di Lippo Plaza Jogja
Pemain film Singsot: Siulan Kematian Sapa Penonton di Lippo Plaza Jogja

AYOYOGYA.COM - Pemain film Singsot: Siulan Kematian menyapa lebih dekat penonton di Yogyakarta yang berkesempatan menyaksikan secara perdana film tersebut sebelum tayang di bioskop pada 13 Maret 2025 mendatang.

Film horor besutan sutradara Wahyu Agung Prasetyo ini diadaptasi dari versi pendeknya yang sempat meraih penghargaan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2016.

Dengan durasi lebih panjang, film ini mengisahkan tentang awal petaka di sebuah desa akibat melanggar mitos larangan bersiul setelah waktu Magrib tiba.

Agung menyampaikan film ini bukan hanya sekadar horor biasa. Cerita yang dikembangkan lebih dalam ini menghadirkan ketegangan yang kental dengan nuansa budaya lokal.

Baca Juga: Viral soal Isu 109 Ton Emas Palsu Antam di Media Sosial, Begini Fakta Sebenarnya

Film kali ini menjadi langkah besar dalam kariernya. Setelah sukses dengan Singsot dalam format film pendek, ia merasa tertantang untuk mengembangkan ceritanya ke layar lebar.

"Film ini berasal dari pengalaman saya tumbuh di Jawa, di mana mitos larangan bersiul ini sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari. Dulu, saya sendiri sering diingatkan orang tua tentang hal ini," ujar Wahyu ditemui di Yogyakarta, Jumat (7/3/2025).

Agung juga mengatakan, ada alasan budaya Jawa yang kuat dalam pembuatan film ini. Selain itu, ia juga ingin menyampaikan pesan moral tentang menjaga dan menghormati tradisi.

Deretan aktor teater asal Yogyakarta yang terlibat, kata dia, juga semakin memperkuat nuansa lokal dalam ceritanya.

"Ada alasan budaya yang kuat di baliknya, dan kami ingin menyampaikan itu melalui film ini," ucap dia.

Baca Juga: Ini Jadwal Pendaftaran dan Rute Mudik Gratis Via Darat dari Kemenhub untuk Lebaran 2025

Adapun para pemain film ini antara lain Ardhana Jovan berperan sebagai Ipung, karakter utama yang mengalami teror setelah melanggar larangan bersiul saat senja. Landung Simatupang dan Sri Isworowati memerankan Mbah Lanang dan Mbah Wedok, kakek dan nenek Ipung yang berusaha melindunginya dari ancaman gaib.

Siti Fauziah hadir sebagai Wiwik, sementara Jamaludin Latif berperan sebagai Agus Pete. Selain itu, Teguh Mahesa berperan sebagai Mbah Darmo, dan Fajar Suharno sebagai Mbah Marno, yang turut memperkuat unsur budaya dan mistis dalam film ini.

Kehadiran aktor-aktor yang berasal dari latar belakang budaya yang sama dengan cerita yang diangkat menjadi salah satu daya tarik film ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Maria Wulan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X