Wamendes Dorong 23 SPPG yang Dibangun di DIY Bisa Putar Ekonomi Desa

Terkait pengawasannya, pihaknya melibatkan berbagai pihak diantaranya, penegak hukum dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa. Ia juga mendorong untuk pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk ikut mengawasi, sehingga 23 dapur SPPG di DIY bisa berjalan sesuai target pada bulan April mendatang.

"Kita akan mengawasi seluruh programnya termasuk penggunaan dana desa," ungkapnya. 

Sementara Ketua Forum Badan Usaha Milik Desa (BUMD) DIY sekaligus Direktur BUMDes Tridadi Makmur, Raden Agus Choliq mengungkapkan 23 SPPG yang diresmikan antar untuk wilayah Sleman antara lain Tridadi Sleman, Trimulyo Sleman, Banyurejo Tempel, Margorejo Tempel, Sidoagung Godean, Nogotirto Gamping, Sendangrejo Minggir, Margomulyo Seyegan, Sambilegi Maguwoharjo, Tirtoadi Mlati, Bokoharjo Prambanan, Jogotirto Berbah, Krodan Maguwoharjo, Tegaltirto Berbah, Turgo Gede Hargobinangun Pakem, Krapyak, Banjeng Maguwoharjo, Dayakan Purwomartani.

Baca Juga: PT Railink Raih 2 Penghargaan di Ajang Public Relations Indonesia Awards 2025

Sementara untuk 3 SPPG berada di Gunungkidul di Padukuhan Planjan Saptosari, Bleberan Playen, dan Hargomulyo Gedangsari. 1 SPPG yang ada di Kabupaten Kulonprogo berada di Padukuhan Pandowan Galur. 

Kata dia, pembangunan SPPG ini menjadi upaya desa mensuplai makanan untuk anak sekolah mulai dari jenjang PAUD hingga SMA dan ibu hamil yang berada di seputar titik dapur.

"Kami memang mengajukan diri, baik dari BUMDes maupun BUMDesma. Prosesnya sudah lebih dari 3 bulan yang lalu. Kami targetkan mulai April dapurnya sudah bisa beroperasi dengan 3500 penerima manfaat," tandasnya. 

***

ke Sleman: MBG Bisa Naikkan Perputaran Ekonomi Desa hingga 8 Kali Lipat