AYOYOGYA.COM - Imbas kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang masih terus terjadi, Pemerintah Kabupaten Sleman bakal melakukan monitoring dan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah wilayah menjelang bulan Ramadan.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengatakan inspeksi ini dilakukan tak lepas karena masih sulitnya masyarakat dalam mendapatkan pasokan gas LPG 3 kilogram.
Rencananya monitoring dan sidak itu akan dilakukan besok dengan lokasi di beberapa SPBE dan restoran.
Baca Juga: PT Railink Raih 2 Penghargaan di Ajang Public Relations Indonesia Awards 2025
"Ini untuk memantau dan mengetahui akhir-akhir ini kelangkaan dan kesulitan distribusi gas 3 kilogram ini kepada masyarakat," katanya dalam konferensi pers di Pendopo Parasamya Kompleks Kantor Bupati Sleman.
Danang tak menepis bahwa saat ini banyak stok gas di sejumlah warung pengecer kosong. Berkurangnya pasokan gas melon yang terjadi di bulan Februari ini merupakan dampak dari sejumlah faktor.
Awal kelangkaan gas LPG di Kabupaten Sleman ini juga dipengaruhi dari statement dari pemerintah beberapa waktu lalu tentang aturan pembelian gas 3 kilogram. Sebab biasanya masyarakat di Kabupaten Sleman ini membeli gas 3 kilogram di eceran.
"Waktu itu distop nggak boleh, jadi distribusinya sempat terhambat. Kalaupun eceran ini mau menjual, juga takut sanksi karena itu sudah disampaikan oleh pusat. Tapi ini sudah sedikiti membaik daripada awal itu yang membuat antrian masyarakat mengular. Jadi kita bisa simpulkan bahwa gas ini juga kebutuhan pokok masyarakat selain bahan-bahan pokok lainnya," ungkap Danang.
Baca Juga: Paus Fransiskus Tulis Surat untuk Umatnya di Tengah-tengah Kondisi Kritis
Dia mengaku bahwa sudah melakukan koordinasi dengan jajarannya terkait pengggunaan gas 3 kilogram di restoran. Jika dalam sidak itu ditemukan restoran yang sekiranya mampu menggunakan gas bukan subsidi, maka pihaknya akan melakukan tindakan.
Melalui langkah itu, penggunaan gas 3 kilogram ini bisa lebih efektif dan tepat sasaran untuk masyarakat.
Danang mmenilai, restoran yang menggunakan gas 3 kilogram apalagi restoran itu besar, hal itu tidak wajar.
"Nanti kita akan melakukan sidak kepada restoran yang kiranya itu dirasa mampu menggunakan gas besar dengan kilogram yang lebih besar, yang saat ini masih menggunakan gas 3 kilo, ini akan kami beri peringatan. Kemudian kita minta ganti gasnya," ujar Danang.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Sleman, Haris Murtapa menambhakan jumlah alokasi kuota gas di Kabupaten Sleman tahun 2025 telah ditetapkan sebesar 47.675 metric ton atau sekira 15,8 juta tabung.
Artikel Terkait
BRI Menanam - Grow & Green: Wujudkan Kelestarian Ekosistem Laut dan Sejahterakan Nelayan
3 Peserta Retret Kepala Daerah Dibawa ke RSU Tidar, Ada yang Pulang karena Anak Sakit
Paus Fransiskus Tulis Surat untuk Umatnya di Tengah-tengah Kondisi Kritis
Jusuf Kalla Sebut ‘Kabur Aja Dulu’ Jadi Ajang Anak Muda Mengenal Budaya Luar, Khusus Buat yang Ingin Belajar hingga Bekerja