Todung Mulya Lubis Abadikan Dinamika Pilpres 2024 dalam 3 Buku

Sementara Todung Mulya Lubis, bersama Tim Hukum 22E mencatatkan perjalanan demokrasi melalui tiga buku yang diluncurkan. Ketiganya antara lain, Antara Hukum dan Politik: Membedah Permohonan dan Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024, Keadilan Elektoral di Mahkamah Konstitusi: Tanggapan Beberapa Penulis terhadap Putusan MK soal Hasil Pilpres 2024 dan Suara Publik Bergaung di MK: Kepedulian dan Perhatian Masyarakat pada MK.

Buku-buku ini, kata Todung menyajikan berbagai perspektif, termasuk kajian hukum, refleksi putusan  Mahkamah Konstitusi (MK), dan suara publik selama proses sengketa.

"Sangat ironis melihat Indonesia semakin dijauhkan dari cita-cita kemerdekaan yang diidamkan dan telah diraih dengan jerih payah pahlawan-pahlawan negara ini. Buku-buku ini merupakan karya yang disusun secara kolektif berdasarkan pengalaman pelanggaran Pilpres 2024 sebagai pembelajaran untuk kedepannya. Buku ini memuat suara hati rakyat Indonesia yang benar-benar mencintai negaranya," kata Todung.

Baca Juga: Sambut Momen Libur Nataru, Teras Malioboro Gelar 'Semarak Belanja Heboh Akhir Tahun 2024'

Hal senada juga disampaikan oleh Akademisi Hukum UGM Yogyakarta, Zainal Arifin Mochtar. Menurut dia, demokrasi di Indonesia tidak akan naik kelas apabila sistem demokrasi itu sendiri tidak dibenahi dan masih membiarkan berbagai kecurangan terjadi.

***