AYOYOGYA.COM - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu destinasi prioritas wellness tourism oleh Kemenparekraf RI, selain Kota Surakarta dan Propinsi Bali.
Berbagai acara pun turut digelar untuk mengenalkan ragam wellness tourism yang bisa dicoba oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seperti yang belum lama ini dilakukan, yakni Laku Mubeng Jeron Benteng, pada Sabtu (30/11/2024) malam kemarin.
Melalui Jogja Cultural Wellness Festival (JCWF), Jogja ingin lebih mengenalkan secara nasional apa yang membedakan aktivitas dan keunggulan wellness tourism di Jogja dengan dua daerah prioritas lainnya.
Baca Juga: Ratusan Pelajar DIY Ikuti Giat Plogging, Kumpulkan Sampah Hingga 900 Kg
"Mubeng beteng adalah bagian dari tradisi yang selalu kita lakukan setiap tahun (saat malam satu suro). Ini adalah tradisi yang kita coba kemas menjadi konsep dalam pariwisata, terutama dengan menonjolkan keunikan sendiri," kata Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, Bobby Ardiyanto.
Sebagaimana diketahui, saat ini Keraton Yogyakarta memang saat ini membolehkan sejumlah tradisi yang dimiliki untuk dikemas jadi konsep wisata Wellness yang baru.
Sehingga tradisi bisa menjadi daya tarik wisata baru di Yogyakarta, khususnya bagi komunitas wellness. Dengan demikian, konsep ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga membuka peluang baru untuk mempromosikan budaya lokal
Baca Juga: Pesta Oleh-oleh Sukses Digelar di Teras Malioboro, Gaet Wisatawan Berkunjung
"Namun ada aturan do and don't yang tetap diberlakukan. Misalnya dalam mubeng beteng, nantinya akan diterapkan apa saja yang boleh dilakukan dan tidak saat mengikuti tradisi tersebut. Misalnya baju yang dikenakan, aturan mengikuti acara dan lainnya. Ini yang terus dirumuskan," jelasnya.
Sementara GKR Bendara, Ketua Umum Badan Promosi Pariwisata Daerah DIY menjelaskan bahwa Laku Lampah Mubeng Jeron Benteng (walking meditation) merupakan serangkaian acara wellness di JCWF yang berkolaborasi dengan Pokdarwis Patehan dan BUKAN BAGIAN dari Hajad Dalem Kraton atau ritual khusus.
"Dengan mengangkat tema ‘Selarasing Urip’ JCWF 2024 hadir untuk lebih memperkenalkan kekuatan dari wellness Jogja yang mengakar dari budaya asli Mataram,” tandasnya.
***
Artikel Terkait
Daop 6 Yogyakarta Catat Peningkatan Volume Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang KA pada 2 Hari Jelang Pilkada
3 Cawalkot Jogja Gunakan Hak Pilihnya
Cara Melihat Hasil Real Count Pilkada 2024 Kota Yogyakarta, Cek Disini!
GIK UGM Jadi Tuan Rumah Puncak Acara Alternativa Film Awards & Festival 2024