Haedar Nashir Soroti Program Makan Bergizi Gratis, Sebut Gizi Anak Indonesia Masih Lemah

photo author
- Rabu, 20 November 2024 | 16:47 WIB
Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

AYOYOGYA.COM - Uji coba terhadap program makan bergizi gratis yang diinisiasi oleh Prabowo-Gibran mulai dilakukan di berbagai daerah. Bahkan Menteri Pendidikan Dasar dan menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti diketahui rajin meninjau pelaksanaan uji coba MBG tersebut salah satunya di Kabupaten Kulon Progo, DIY beberapa waktu lalu.

Menanggapi program yang akan dilaksanakan pada 2025 mendatang, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik.

Dia memastikan tidak akan menganggu program unggulan tersebut bahkan jika perlu Muhammadiyah siap bekerja sama, demi mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat. 

Baca Juga: Bagi-bagi Uang, Bawaslu Sleman Usut Dugaan Pelibatan Anak Dalam Giat Kampanye Paslon

"Untuk program makan siang gratis dan bergizi, Muhammadiyah sudah mulai program itu lewat kerja sama lintas Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Majelis PKU, termasuk rumah sakit-rumah sakit. Tinggal klik saja Muhammadiyah itu, program itu" kata Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.

Makan bergizi gratis, menurut Haedar, harus ditarik ke agenda dalam rangka membangun kesehatan anak-anak Indonesia. Dia tak menepis bahwa gizi anak-anak di tanah air masih tergolong lemah.

Bahkan dalam rilis dunia, tingkat IQ orang Indonesia baru mencapai 78,59, posisinya termasuk rendah yakni di peringkat 113, berdekatan dengan Papua Nugini dan Timor Leste.

"Belum lagi kenapa stunting masih problem besar? Itu karena gizi rendah, ekosistem tidak bagus. Jadi jangan bayangkan masa depan Indonesia Emas itu pada kita-kita yang ada di kota, dan kota-kota besar ya, mayoritas anak Indonesia itu masih lemah gizi nya," terangnya. 

Baca Juga: 500 Model Anak dan Remaja Tampil Memukau di Panggung Jogja Kids & Teens Fashion Parade

Haedar berharap, MBG juga bisa dikaitkan dengan program-program pemberdayaan ekonomi keluarga, dan UMKM. 

Haedar mengaku sudah berdiskusi dengan Prabowo agar UMKM tidak dibiarkan dengan program apa adanya seperti saat ini. 

"Harus ada kebijakan progresif afirmatif agar dia (UMKM) naik kelas, dan itu yang akan makmur kan mayoritas rakyat," imbuhnya.

 

***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Maria Wulan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X