Tragedi Kanjuruhan Malang Bukan 100 Persen Kelalaian Negara, Salah Siapa?

photo author
- Senin, 10 Oktober 2022 | 12:30 WIB
Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan korban. (Twitter)
Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan korban. (Twitter)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Masih membekas duka yang kita rasakan pada tragedi yang mencoreng wajah Indonesia. Banyaknya korban jiwa yang meregang nyawa di saat selesainya laga antara Arema (Malang) dan Persebaya (Surabaya).

Tentu saja ini insiden buruk bagi olahraga sepak bola di Indonesia, pun secara Internasional , sepak bola Indonesia belum bisa membanggakan, sebab belum pernah menang dalam kejuaraan Internasional kurun waktu beberapa tahun, namun sepak bola menjadi tontonan paling menarik dan selalu menghadirkan penonton dalam jumlah yang besar.

Pada awal terjadinya peristiwa, miris melihat jumlah korban yang terus bertambah. Seperti biasa para Pecundang politik mulai mengambil peluang mendiskreditkan aparat dan pemerintah dari peristiwa maut di kanjuruhan.peristiwa di politisir.

Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Tanda Tangani Petisi Desak Ketua Umum PSSI Iwan Bule Mundur pasca Tragedi Kanjuruhan

Logikanya , Ini pertandingan bukan program kerja pemerintah, bukan pemerintah juga yang mengadakan, bukan pemerintah juga yang akan mendulang hasil.

Tidak akan ada asap, jika tidak ada api yang mematik. Mata kepala kita bisa melihat bagaimana ulah suporter yang memulai keadaan berujung tidak kondusif.

Seperti biasa , di negeri ini, jika muncul kisruh yang dimulai dari suporter , ujung-ujungnya mencari-cari kesalahan aparat dan pemeritah. Kisruh Kanjuruhan akhirnya semakin berujung lempar batu sembunyi tangan. Alih-alih kinerja aparat yang di pojokan panjang lebar. Kembali kepada tidak akan ada asap, jika penonton semua bisa duduk manis sebagai manusia yang beradab.

Sekarang warga beramai ramai menuntut tanggung jawab negara atas tragedi memilukan dan mencoreng marwah bangsa . Padahal kita menjunjung adab sebagai insan yang beragama dan berbudaya.

Salahnya negara apa? Kisruh kanjuruan Ini ulah oknum, maka oknum lah yang harus bertanggung jawab.

Negara telah memberikan ruang sebebas bebasnya bagi sepak bola di negeri ini, walau tanding ga pernah menang, walau harus berulang ulang merombak struktur PSSI, walau anggaran besar harus di keluarkan untuk pemain dan pelatih, negara telah berusaha untuk tetap menghidupkan olah raga satu ini yang belum juga bisa membanggakan secara internasional.

Baca Juga: Penetapan Tersangka Atas Tragedi Kanjuruhan, Dirut LIB: Saya Hormati Proses Hukum yang Berlaku

Pakai pandangan yang universal, jangan hanya menuju kepada aparat, dan pemerintah, tapi lihat juga tingkah suporter bola di negara ini, berapa banyak kasus kisruh akibat ulah oknum suporter? Berapa sarana prasarana rusak akibat ulah oknum suporter? Coba deh , tidak usah pura -pura pada tidak ingat, berapa kali kerusuhan yang di picu oknum suporter bola kaki terjadi di negeeri ini?

Sekali lagi , Tidak ada asap jika tidak ada api.
Ada akibat karena sebab. Bukan rahasia umum jika suporter di negeri ini untuk beberapa wilayah memiliki rekam jejak buruk di tanah air.

Sebagai masyarakat saya menolak untuk lupa bagaimana merasa terancam ketika mengalami situasi menghadapi oknum suporter yang ga tau adab, konyol , merusak fasilitas umum, mengganggu ketertiban umum, merusak sarana prasaranan kamtibmas, bahkan membunuh, apa masih ingin di beri pembenaran tindkan anarkis oknum suporter bola yang sedemikian? Sampai kapan? Belum lagi jika melintasi jalananan publik dengan konvoi motor seolah-olah jalan raya mereka yang punya, harus membuat ribut dijalan dengan suara motor yang seperti doa wajib harus di buat mengerang laksana harimau mengaum karena lapar?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Peringatan HUT Kota Jogja dan Hegemoninya

Senin, 10 Oktober 2022 | 11:30 WIB

Sebuah Catatan Tentang Haul 5 Ulama DPW PKB DIY

Jumat, 22 April 2022 | 14:00 WIB

Catatan Sederhana Muktamar PBNU di Mata Mahasiswa

Senin, 27 Desember 2021 | 19:00 WIB
X