Kumpulan Kata-kata Mutiara dari Syekh Abdul Qadir Jailani

AYOYOGYA.COM -- Abdul Qadir Jilani atau Abd al-Qadir al-Gilani adalah seorang ulama fiqih yang sangat dihormati oleh Sunni dan dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme. Ia adalah orang Kurdi atau orang Persia.

Abdul Qadir Jailani dikenal sebagai ulama bermadzab Hambali yang mendirikan Tarekat Qadiriyah.

Berikut ini adalah kumpulan kutipan kata-kata Mutiara dari Syekh Abdul Qadir Jailani.

Baca Juga: Kata-kata Bijak dari Muhammad Al Fatih, Sang Penakluk Konstantinopel

“Sesungguhnya bencana terhadapmu bukan untuk menghancurkanmu melainkan sesungguhnya akan mengujimu, mengesahkan kesempurnaan imanmu dan menguatkan dasar kepercayaanmu dan memberikan kabar baik ke dalam batinmu.”

“Orang itu dikatakan dekat dengan Allah selama dia meluangkan waktunya untuk berdzikir setiap hari.”

“Wahai muridku, jangan jadikan apa yang kamu makan dan minum, yang kamu pakai, yang kamu nikahi dan berkumpul dengannya sebagai tujuan dan cita-cita. Semuanya adalah dorongan hasrat dan hawa nafsu.”

“Bersopanlah yang baik terhadap-Nya dan terhadap makhluk-Nya. Sedikitlah berbicara yang tidak berguna bagimu.”

Baca Juga: 7 Kutipan Legendaris Salahuddin Al Ayyubi, Sang Pembebas Yerusalem

“Orang-orang yang meninggalkan amal dalam keadaan berilmu, ilmu itu akan melupakanmu dan berkahnya hilang dari hatimu. Wahai orang-orang yang bodoh! seandainya kamu mengetahui-Nya nescaya kamu mengetahui siksaan-siksaan-Nya.”

“Dunia boleh saja ditanganmu atau berada disakumu untuk engkau simpan dan pergunakan dengan niat yang baik. Tetapi jangan meletakkannya didalam hati. Engkau boleh menyimpannya diluar pintu (hati), tetapi jangan memasukkannya ke dalam pintu. Karena hal itu, tidak akan melahirkan kemuliaan bagimu.”

“Wahai hamba Allah, yang disebut kerja keras itu bukan terletak pada kekesatan pakaianmu dan makananmu, kerja keras adalah terletak pada sikap zuhud hatimu.”

“Sabar adalah suatu ketentuan, daya positif yang mendorong jiwa untuk menunaikan kewajiban, selain itu sabar adalah suatu kekuatan.”

“Janganlah kamu menjadi orang yang berlisan syukur, tetapi hatimu berpaling dari hak yang datang kepadamu, memang demikianlah kebanyakan orang.”