Ini Kumpulan Kata Bijak dari Tan Malaka

photo author
- Senin, 22 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Foto Tan Malaka. (Ttwitter @alamtegar1901)
Foto Tan Malaka. (Ttwitter @alamtegar1901)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM -- Tan Malaka adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia, juga pendiri Partai Murba, dan merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
 
Tan Malaka bersama pengikutnya meninggal dunia setelah ditangkap di Pethok, Kediri, Jawa Timur. Di sana, ia dieksekusi dengan cara ditembak mati.
 
Berikut ini adalah kumpulan kutipan kata-kata bijak dari Tan Malaka.

"Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda".
 
"Berapapun cepatnya kebohongan itu, namun kebenaran akan mengejarnya juga".
 
"Berpikir besar kemudian bertindak".
 
"Kalau sistem itu tak bisa diperiksa kebenarannya dan tak bisa dikritik, maka matilah ilmu pasti itu".

Baca Juga: Kumpulan Kata Bijak dari Ir Soekarno, Sang Proklamator RI
 
"Selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian dan makanan dikurangi".
 
"Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya".
 
"Siapa yang tidak bekerja tidak akan makan".
 
"Pertahanan yang sebaik-baiknya adalah yang dilakukan dengan menyerang".
 
"Marxisme itu bukanlah suatu dogma (apalan). Melainkan sesuatu pedoman untuk bertindak".
 
"Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta memperhalus perasaan."
 
"Kebaikan buat masyarakat itu bergantung kepada watak masyarakat dan didikan masing-masing orang".
 
"Sebelum bangsa Indonesia mengerti dan mempergunakan segala kepandaian dan pengetahuan Barat, belumlah ia tamat dari sekolah Barat".
 
"Seorang mengeluarkan tenaga yang sama untuk mendapatkan hasil yang sama".
"Kemauan rakyat itulah kemauan Tuhan".
 
"Yang kuat perindustriannya, itulah pihak yang mesti menang".
 
"Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai keadaan".
 
"Revolusi ialah yang disebabkan oleh pergaulan hidup, satu hakikat tertentu dari perbuatan-perbuatan masyarakat".
 
"Bahwa kebiasaan menghafal itu tidak menambah kecerdasan, malah menjadikan saya bodoh, mekanis, seperti mesin".

Baca Juga: Kumpulan Kata Bijak Plato Filsuf Yunani
 
"Kalau suatu negara seperti Amerika mau menguasai samudra dan dunia, dia mesti rebut Indonesia lebih dahulu buat sendi kekuasaan".
 
"Murid yang cerdik juga insyaf, bahwa kalau dia sudah tahu satu cara, satu undang, satu kunci buat menyelesaikan satu golongan persoalan, maka tiadalah ia mengapal berpuluh-puluh persoalan atau jawabannya puluhan atau ratusan persoalan itu, tetapi dia pegang cara atau kuncinya persoalan tadi saja".
 
"Bahwa benda itu adalah satu rantai, satu karma yang merantai hidup kita, hidup sengsara ini".
 
"Lapar tak berarti kenyang buat si miskin. Si lapar yang kurus kering tak akan bisa kita kenyangkan dengan kata kenyang saja, walaupun kita ulangi 1001 kali".
 
"Tidak, tak ada sesuatu program revolusioner yang berarti, jika tak ada pergerakan revolusioner".
 
"Revolusi Indonesia sebagian kecil menentang sisa-sisa feodalisme dan sebagian yang terbesar menentang imperialisme Barat yang lalim ditambah lagi oleh dorongan kebencian bangsa Timur terhadap bangsa Barat yang menggencet dan menghinakan mereka".
 
"Pada pukulan terakhir yang menentukan, kita hanya bisa mendapat kemenangan, jika kita juga mengambil inisiatif bertahan agar supaya pukulan terakhir yang menentukan itu dapat mewujudkan tujuan kita".
 
"Kalau sistem itu tak bisa diperiksa kebenarannya dan tak bisa dikritik, maka matilah ilmu pasti itu".

Baca Juga: Kumpulan Kata Bijak Sayyidina Umar bin Khattab
 
"Tetapi kalau Madilog masih kekurangan bentuk, saya pikir dia tidak kekurangan sifat".
 
"Pertukaran bentuk demi bentuk negara didorong oleh perubahan ekonomi".
 
"Bahwasanya jika kelak kapital asing akan terus merajalela di Indonesia, seperti sebelum tahun 1942, maka politik imperialisme pula yang akan merajalela di Indonesia di kemudian hari".
 
"Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan".
 
"Belajarlah dari Barat tapi jangan jadi peniru Barat, melainkan jadilah murid dari Timur yang cerdas".
 
"Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk".

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ayo Media Network Gelar Turnamen Golf

Jumat, 3 November 2023 | 20:33 WIB
X