LUMAJANG, AYOYOGYA.COM - Nasib tragis dialami oleh Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Anang Akhmad Syaifudin.
Meski terlihat sepele namun dirinya yang tidak dapat menghafal Pancasila menimbulkan keprihatinan tersendiri. Pasalnya ia sendiri merupakan seorang pejabat yang segala tindaktanduknya mendapatkan sorotan.
Tak tahan dengan potensi kemungkinan dampak yang terjadi, ia segera menyampaikan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua DPRD Lumajang.
Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Anang Ahmad Syaifudin mengatakan mundur dari jabatannya karena tidak hafal Pancasila, dan hal tersebut disampaikan dalam rapat paripurna yang digelar di DPRD.
Baca Juga: Materi 'Lambang dan Bunyi Pancasila', Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 13, 14, 16, 17
"Saya atas nama pribadi dan Ketua DPRD Kabupaten Lumajang ingin menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Lumajang, khususnya kepada anggota dewan terkait dengan insiden tidak hafalnya saya melafalkan teks Pancasila," katanya melansir Republika Selasa (13/9/2022).
Ia menjelaskan pengunduran itu dilakukan sebagai bentuk kecintaannya kepada PBNU, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan UUD 1945.
"Pengunduran diri saya sebagai Ketua DPRD Lumajang tidak ada intervensi dari siapa pun dan itu bentuk kecintaan saya kepada Pancasila, dari pikiran dan hati saya. Mungkin tidak salah orang tidak hafal Pancasila, tapi itu tidak pantas dilakukan oleh Ketua DPRD Lumajang," ujarnya pula.
Baca Juga: Materi 'Kegiatan Pengamalan Sila Ketiga Pancasila', Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 81 84 85
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyayangkan mundurnya Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Anang Akhmad Syaifudin karena tidak hafal Pancasila, yang disampaikan dalam rapat paripurna persetujuan Perubahan APBD 2022 di DPRD Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (12/9/2022).
"Saya telah mengganti kekhilafan sahabat Anang dengan memimpin pembacaan teks Pancasila di ruang sidang paripurna DPRD Kabupaten Lumajang," kata Bupati Lumajang yang akrab disapa Cak Thoriq dalam akun media sosialnya.
Dalam sambutan itu, Bupati Lumajang terlihat sangat emosional menahan tangis sambil membaca lima butir Pancasila yang diikuti seluruh anggota dewan dan tamu undangan yang hadir. Bahkan matanya tampak berkaca-kaca menahan air mata.
"Kita semua telah membayar atas kesalahan, kekhilafan yang tentu tidak disengaja oleh sahabat saya Ketua DPRD Kabupaten Lumajang Anang Ahmad Syaifudin," ujarnya dalam paripurna.
Baca Juga: Bantu Penanganan Pascaerupsi Gunung Semeru, PMI Solo Berangkatkan Tim ke Lumajang
Artikel Terkait
Miris! Gaza Dapatkan 50 Dosis Vaksin Kedaluwarsa
Miris! Terdesak Kebutuhan Ekonomi, Pensiunan Polisi Jadi Manusia Silver di Semarang
Miris! Harga Anjlok, Derita Petani Tembakau di Tengah Pandemi
Miris! Hasil Survei , 56 Persen Remaja Bawah 14 Tahun di Kota Bandung Pernah Lakukan Seks Bebas
Miris, Kondisi Wisata Taman Bermain Kampung Gajah Wonderland Bandung, Dulu Ramau Kini Bak Kuburan