Media Sosial Ramai-Ramai Hapus Video Pembunuhan Shinzo Abe

photo author
- Senin, 11 Juli 2022 | 21:10 WIB
Media Sosial Ramai-Ramai Hapus Video Pembunuhan Shinzo Abe (Pexels/ Tracy Le Blanc)
Media Sosial Ramai-Ramai Hapus Video Pembunuhan Shinzo Abe (Pexels/ Tracy Le Blanc)

LONDON, AYOYOGYA.COM -- Facebook, Instagram, Twitter, dan media sosial lainnya menghapus video pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang beredar di platform mereka.

Video pembunuhan Shinzo Abe tersebut dinilai melanggar aturan tentang konten berbahaya.

Penghapusan tersebut dilakukan perusahaan-perusahaan itu pada 8 Juli 2022.

Baca Juga: Tak Hanya Cabai, Harga Bawang Merah Masih Terus Alami Kenaikan

Melansir dari Japan Today pada 10 Juli 2022 yang dimuat dalam Republika -- jaringan AYOYOGYA, beberapa video serangan oleh seorang pria bersenjata yang menembakkan senjata laras ganda buatannya dua kali ke Abe beredar di media sosial.

Beberapa hanya menunjukkan momen sebelum dan sesudah serangan, sementara yang lain menunjukkan kedua tembakan.

Abe, yang mengundurkan diri pada 2020, ditembak saat berpidato, diterbangkan ke rumah sakit, dan kemudian dinyatakan meninggal. Polisi menangkap tersangka pria bersenjata di tempat kejadian.

Baca Juga: Sepeda Motor Ini Akan Dilarang Beli Pertalite, Kamu Punya Salah Satunya?

Twitter mengatakan tim penegaknya sedang bekerja untuk mengatasi konten berbahaya yang berkaitan dengan serangan itu dengan secara proaktif menghapus materi yang melanggar aturannya, yang mencakup pembatasan pada media sensitif termasuk kekerasan grafis.

Twitter mendesak pengguna untuk menandai materi yang berpotensi sensitif dari serangan itu sehingga dapat mengambil tindakan.
Video penyerangan masih dapat ditemukan dengan mudah di Twitter beberapa jam setelah penyerangan.

Meta mengatakan telah menghapus video yang menggambarkan momen penyerangan dan telah menonaktifkan akun Facebook dan Instagram tersangka.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu CoTweets, Fitur Baru Twitter yang Bisa Digunakan untuk Nge-Tweet Berdua

"Kami sangat berduka dan terkejut atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang, Tuan Shinzo Abe," kata Meta dalam sebuah pernyataan yang disiapkan.

"Kami tidak dan tidak akan mentolerir perilaku kekerasan apa pun di platform kami. Untuk menjaga platform kami menjadi tempat yang aman untuk terhubung, kami bekerja untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan insiden itu," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Sumber: Republika

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Vatikan Umumkan Kondisi Paus Fransiskus Kritis

Senin, 24 Februari 2025 | 07:49 WIB
X