Tokoh utama film ini adalah Tawa, yang dimainkan Rachel Amanda. Ia merupakan seorang komika yang mengolah pengalaman pahit masa kecilnya menjadi materi humor di panggung. Di balik tawa yang ia hadirkan, tersimpan luka mendalam akibat kepergian ayahnya, Keset, yang meninggalkan keluarga demi mengejar karier sebagai pelawak televisi. Kenangan kelam tersebut perlahan ia ubah menjadi sumber kekuatan, menjadi bahan bakar untuk terus melangkah dalam dunia komedi.
Dalam perjalanan hidupnya, Tawa ditemani teman-teman kos yang menjadi keluarga kedua baginya. Fahri (Gilang Baskara), Rais (Arif Brata), dan Iyas (Bintang Emon) membentuk “Geng Kostannya Tawa,” yang selalu hadir dalam suka-duka kesehariannya.
Di sisi lain, masa lalunya menautkan ia dengan “Geng Bapaknya,” yakni Japon (Mang Saswi) dan Anggun (Nazira C. Noer). Pertemuan dua lingkaran ini membuka ruang bagi film untuk mengupas hubungan ayah–anak, proses memaafkan, dan cara komedi menjadi jembatan penyembuhan.
Usai menjadi penutup JAFF 2025, Suka Duka Tawa dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 8 Januari 2026. ***
Artikel Terkait
‘Sosok Ketiga: Lintrik’, Film Horor Nusantara dengan Sentuhan Emosional Siap Tayang di Bioskop
RIBA : Film Horor yang Mengingatkan Masyarakat akan Bahaya Riba dan Keserakahan
VMS Studios Ramaikan JAFF Market, Umumkan Empat Film Unggulan untuk 2026
Tayang Tahun Depan, Visinema Hadirkan Nostalgia untuk Generasi Kini Lewat Film Na Willa
JAFF Market 2025: Amar Bank Perkenalkan Platform Bisnis untuk Pelaku Industri Film
VMS Studio Rilis Poster Film Penerbangan Terakhir
Maxstream Bawa Karya Sineas Muda ke JAFF Lewat Tiga Film Pendek
Film Panjang Laut Bercerita Siap Tayang 2026, Adaptasi Besar dari Novel Fenomenal
Film Ikatan Darah Besutan Sineas Jogja Ini Curi Perhatian Dunia, Kini Hadir di JAFF
Esok Tanpa Ibu: Film yang Mengungkap Kegelisahan Keluarga Zaman Sekarang