Ganjar Pranowo Tegaskan Kader PDIP Harus Hadir dan Membantu Rakyat dengan Semangat Pancasila

photo author
- Senin, 7 Juli 2025 | 15:12 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo saat membuka Seminar Kebangsaan bertajuk "Praktik Ideologi Pancasila dan Konstitusi dalam Pembangunan Daerah", di Sleman, Minggu (6/7/2025). (Dok.)
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo saat membuka Seminar Kebangsaan bertajuk "Praktik Ideologi Pancasila dan Konstitusi dalam Pembangunan Daerah", di Sleman, Minggu (6/7/2025). (Dok.)

SLEMAN, AYOYOGYA.COM – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila dan konstitusi bukan sekadar jargon, melainkan harus menjadi dasar nyata dalam kehidupan dan arah pembangunan daerah.

Pesan itu disampaikannya saat membuka Seminar Kebangsaan bertajuk "Praktik Ideologi Pancasila dan Konstitusi dalam Pembangunan Daerah", yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno di Sleman, Minggu (6/7/2025).

“Kita akan bicara bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi ini akan berkembang dengan persoalan-persoalan masyarakat, dan bagaimana kader partai yang duduk di struktur, pemerintahan, atau DPR bisa meresponsnya secara ideologis,” ujar Ganjar.

Ia mencontohkan penerapan ideologi Pancasila dengan menjaga toleransi antarumat beragama serta memperhatikan masyarakat kurang mampu. “Berikan hak beribadah. Bagi yang tidak mampu, berdayakan. Kalau ada yang butuh bantuan, kader PDIP harus hadir di tengah rakyat,” tegasnya.

Ganjar bahkan menyinggung ketertarikan luar negeri terhadap sistem ideologi dan kaderisasi PDIP. “Menteri Pertahanan Malaysia secara informal bertemu saya. Mereka ingin belajar sistem ideologi dan bagaimana kaderisasi partai berjalan,” ujarnya.

Kegiatan seminar yang digelar di University Club (UC) UGM itu juga menampilkan Ganjar sebagai pembicara utama (keynote speaker), yang menekankan pentingnya menjalankan semangat Trisakti Bung Karno sebagai fondasi pembangunan daerah.

“Ini bagian dari spirit kita bersama selalu bersama rakyat dan merasakan apa-apa yang terjadi di masyarakat. Kita bicara bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, apa persoalan yang muncul di masyarakat dan bagaimana kader partai yang duduk di dalam struktur partai, pemerintahan maupun legislatif mereka semua bisa merespons nilai-nilai Pancasila,” katanya.

Lebih lanjut, Ganjar menekankan pentingnya kader mendengar suara rakyat dan hadir memberikan solusi. “Jika tidak mampu berobat atau sekolah berikanlah bantuan ke mereka, kepada nelayan, petani dan orang-orang susah,” tambahnya. Ia berharap diskusi ini bisa melahirkan gagasan konkret bagi perbaikan masyarakat. “Termasuk kita belajar mendengarkan rakyat agar mereka yang duduk dalam jabatan publik bisa responsif,” tandasnya.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo yang turut hadir menggarisbawahi penerapan Pancasila dalam program-program nyata.

“Nilai-nilai Pancasila jadi nilai produktif dalam pemerintahan dan masyarakat,” katanya, sambil mencontohkan program bedah rumah gotong royong yang digagas Pemkot Yogyakarta tanpa menggunakan dana APBD.

Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta, Eko Suwanto, menyampaikan bahwa seluruh materi seminar akan dirangkum dalam buku panduan ideologis untuk seluruh kader. “DPC PDIP Yogyakarta pastikan tiga pilar partai bekerja. Semua harus serius bekerja untuk membahagiakan rakyat,” tegas Eko.

Eko juga mengingatkan pentingnya konsistensi dalam mengamalkan Pancasila dan konstitusi sebagai landasan pemerintahan daerah. "Perlu kita selalu ingat arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Hj Megawati Soekarnoputri untuk selalu hikmati dan ngugemi Pancasila dalam konsep tiga pilar. Melalui seminar kebangsaan ini, kita pahami bagaimana itu bisa berjalan di pemerintah daerah Yogyakarta," ujar Eko.

Ia menambahkan, beberapa kebijakan pemerintahan di bawah Wali Kota Hasto Wardoyo mencerminkan semangat Pancasila secara konkret. Di antaranya adalah program satu bidan satu kampung, pengelolaan sampah bersama masyarakat, food bank, bersih-bersih sungai, hingga open house wali kota setiap Rabu yang memungkinkan masyarakat menyampaikan langsung aspirasinya.

"Di Yogyakarta kita tahu. Ada harta karun Bung Karno. Ajaran marhaenisme, kita wajib hikmati Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD NRI 1945 yang disemangati ide kejuangan Pancasila 1 Juni dilaksanakan termasuk terselenggaranya Soekarno Cup, sepakbola anak anak. Maka kita ingin pastikan bahwa PDI Perjuangan komitmen membantu kerja Walikota dan membahagiakan hatinya rakyat dan mencintai rakyat," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X