YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM - Kasus HIV/AIDS di Jogja sama halnya dengan fenomena gunung es, karena masih banyak kasus yang belum terdeteksi.
Dari data menyebutkan kasus HIV Aids di Jogja masih tinggi
Stigma negatif masyarakat terhadap ODHA juga menjadikan banyak kasus HIV/AIDS tidak terdeteksi, sebab banyak yang tidak melaporkan.
Baca Juga: Antisipasi Pembobolan Saldo Rekening Anda, Begini Tips Dari Bos BCA
Dalam penanggulangan HIV/AIDS ini, pihaknya juga berpegang pada three zero HIV/AIDS 2030. Yakni zero infeksi baru HIV, zero kematian terkait HIV/AIDS, dan zero stigma-diskriminasi.
"Masih ada stigma di masyarakat. Target ending AIDS, kita targetkan tidak boleh ada diskriminasi dengan upaya-upaya yang kita lakukan. Selama masih ada HIV/AIDS, maka masih ada stigma, maka harus zero HIV/AIDS baru agar tidak ada stigma," kata Riswanto, Sekretaris Komisi Perlindungan Aids (KPA) DIY
KPA DIY menyebut, deteksi atau penemuan kasus HIV/AIDS dilakukan secara aktif melalui screening. Screening ini juga dilakukan untuk penanganan dan penanggulangan kasus HIV/AIDS di DIY.
Baca Juga: Antisipasi Jukir Nakal, Forum Parkir Sleman Sembada Dikukuhkan
Screening dilakukan mengingat tingginya kasus HIV/AIDS yang tercatat oleh KPA DIY. Setidaknya, kasus baru yang muncul per tahunnya di DIY mencapai rata-rata 500 kasus, dengan kasus kumulatif hingga 2022 sebanyak 6.377 kasus.
"Penemuan kasus secara aktif dengan screening dilakukan," kata Riswanto kepada Republika belum lama ini.
Sasaran screening dilakukan utamanya kepada populasi kunci, yakni mereka yang rawan menularkan HIV/AIDS. Seperti waria, lelaki seks dengan lelaki (LSL), wanita pekerja seks (WPS), dan pengguna napza suntik (penasun).
"Sasarannya misalnya kita screening di kecamatan A di desa B, di sana itu ada orang yang sekarang HIV/AIDS. Lantas kita mengedukasi mereka, maka layanan screening ini kita mengadakan di daerah itu untuk mendeteksi kemungkinan kasus (baru) lainnya," ujar Riswanto.
Baca Juga: Info dan Prakiraan Cuaca Jogja Jumat 27 Januari 2023
Jika ditemukan kasus positif HIV/AIDS saat screening, maka akan langsung ditangani. Riswanto pun menyebut bahwa seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di DIY sudah bisa melayani kasus HIV/AIDS.
"Mereka (yang positif) kita titipkan (di fasyankes), mereka akan langsung ditangani dan obatnya gratis," lanjutnya seperti yang disampaikan kepada Republika.
Tidak hanya itu, edukasi terkait HIV/AIDS ini juga dilakukan dengan sasaran utama yang juga kepada populasi kunci. Termasuk ke masyarakat, mengingat masih adanya stigma negatif terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Artikel Terkait
LIVE SCORE Persib Bandung vs Borneo FC, BRI Liga 1 Kamis 26 Januari 2023, Pantau Semua si Sini
Kamis 26 Januari 2023 Adalah Malam Jumat Kliwon? Cek Ulasannya di Sini
Bisa Akses MP3 Juice Untuk Download Video YouTube jadi MP3 MP4 Tanpa Aplikasi di Tahun 2023, Berikut Caranya
Dihadapkan Ketidakpastian Ekonomi, Ketum HIPMI Jaya Sona Maesana Ingin Pengusaha Tetap Optimistis Jalani 2023
Mobile Legends MPL ID Season 11 Kapan Mulai? Berikut Bocorannya
PGN Mulai Program Jaringan Gas Bumi 2023 di Kota Jogja dan Sleman
Viral di TikTok, Ini Lirik Lagu Kill Bill SZA dan Arti Terjemahan Lagunya