35 Tahun Pertahankan Citarasa Lekker Pak Mijan Konsisten Pakai Anglo dan Arang

photo author
- Senin, 5 Desember 2022 | 13:00 WIB
Ilustrasi kue lekker. (ngalam.co)
Ilustrasi kue lekker. (ngalam.co)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Kota Yogyakarta merupakan surganya kuliner. Banyak yang menyebut Yogyakarta adalah miniatur Indonesia dalam segala hal termasuk kuliner.

Jika Anda asli warga Yogyakarta, masa kecil Anda pastinya ingat dengan jajanan khas yakni kue Lekker. Tak banyak orang mengetahui dari mana asal jajanan ini namun yang pasti anak Yogyakarta kelairan tahun 80-an tak asing dengan jajanan ini.

Ada salah satu kuliner kue lekker yang legendaris di Yogyakarta yakni Lekker Pak Mijan. Konon Pak Mijan sang penjual lekker ini sudah menjajakan dagangannya sejak 35 tahun silam.

Baca Juga: Daftar Frekuensi TV Digital Area Jogjakarta, Ada Indosiar, SCTV, RCTI dan Lainnya

Melansir dari portal resmi Pemkot Jogja, Pak Mijan membuka dagangannya sejak 7 Oktober 1987 ia memulai usaha berjualan kue lekker. Sampai saat ini ia tidak pernah mengubah ciri khas kue lekker buatannya. Demi mempertahankan cita rasanya ia memasak kue lekker tersebut menggunakan arang dan anglo.

Karena membuatnya dengan cara tradisional, aroma yang dihasilkanpun sangat harum, aroma tersebut muncul akibat panas yang dihasilkan di dalam adonan matang secara merata.

“Berbeda jika menggunakan kompor gas atau minyak, selain berbau, panas makanan juga tidak bisa merata,” kata pria 62 tahun ini.

Karena menyangkut cita rasa itulah, maka pak Mijan mengaku tidak terpikir untuk beralih menggunakan bahan lainnya. Baginya, salah satu kunci dalam berjualan kuliner adalah cita rasa.

Baca Juga: Dear Warga Yogyakarta, Berikut Kelengkapan Perangkat STB yang Wajib Diperhatikan

Pria paruh baya ini biasanya menjajakan dagangannya di Jalan Letjen S. Parman, Notoprajan, Ngampilan, atau tepatnya di depan soto Pak Marto. Buka mulai dari pukul 07:00 WIB hingga pukul 13:30 WIB.

“Sebelumnya saya berjualan di seputaran kampung Tamansari, namun karena beberapa waktu lalu kampung Tamansari sempat tutup akibat Pandemi Covid-19, akhirnya saya pindah di depan soto pak Marto,” terangnya.

Ia menjelaskan proses pembuatan lekker miliknya ini sama seperti cara pembuatan lekker pada umumnya yakni adonan lekker yang terdiri dari tepung terigu, telur, gula dan air dituangkan ke dalam panci kecil yang panas.

“Setelah itu mulai dimasukan isian pisang raja, alasannya adalah jika menggunakan pisang selain pisang raja, rasanya kurang manis. Ditambah gula pasir agar rasa dan aroma menyatu,” jelasnya.

Baca Juga: Cara Pasang Set Top Box di TV LED atau LCD Biar Siaran Jernih Nggak Ada Semutnya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X