Sampah Ancaman Pariwisata dan Nelayan di Bantul, Ini Penjelasannya

photo author
- Rabu, 23 November 2022 | 15:30 WIB
Ilustrasi sampah yang banyak ditemukan di pantai. (Pixabay)
Ilustrasi sampah yang banyak ditemukan di pantai. (Pixabay)

BANTUL, AYOYOGYA.COM- Bupati Bantul, KH Abdul Halim Muslih menegaskan sampah tidak saja bencana bagi sektor pariwisata namun juga bagi nelayan sebab akan banyak ikan yang mati karena memakan sampah khususnya plastik yang berdampak pada tangkapan nelayan yang menurun bahkan ikan akan sulit dijaring oleh nelayan saat turun melaut.

"Jadi sampah itu bukan saja ancaman bagi sektor pariwisata namun juga mengancam mata pencaharian nelayan kita,"tandasnya.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah IV Bantul, Dwi Rias Pamuji mengatakan sampah memang jadi masalah tersendiri bagi nelayan. Sebab jika sedang sial, jaring yang ditabur nelayan isinya bukan lagi ikan nampun sampah.

Baca Juga: Sleman Efektifkan Kajian Potensi Pemanfaatan Bukit, Ada Apa?

"Pasti kalau ada sampah di laut yang rugi juga nelayan. Tangkapan ikan tak dapat, malah panen sampah,"ujarnya.

Namun demikian pria yang disapa akrab Bajil ini mengaku permasalahan sampah datang ketika musim hujan berlangsung. Dimana sampah masuk ke laut dari sejumlah sungai di DIY yang bermuara di pantai selatan DIY.

"Jadi penyumbang sampah ke laut tidak saja dari Bantul namun dari semua kabupaten/kota di DIY karena semua muara sungai ada di laut selatan DIY,"tandasnya.

Baca Juga: Daop 6 Sediakan Tiket KA Tambahan Angkutan Libur Nataru, Cek Penjelasannya

Terlepas dari adanya sampah di laut selatan DIY, namun kondisi musim ikan saat ini tak bersahabat dengan nelayan. Sebab setiap kali nelayan turun paling banter impas bahkan merugi karena ikan yang ditangkap tak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan.

"Musim hujan biasanya ikan layur dan bawal sudah keluar, namun sampai saat ini komoditas ikan yang ditunggu nelayan sama sekali belum nampak. Hanya ikan rucah (ikan campuran dan harganya murah) yang dibawa pulang nelayan,"pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X