JPW : Jika Cukup Bukti, Polisi Jangan Ragu Tetapkan Tersangka Penusukan di Sosrowijayan Jogja

photo author
- Selasa, 22 November 2022 | 15:00 WIB
Ilustrasi kekerasan yang kian marak di Yogyakarta. (Republika)
Ilustrasi kekerasan yang kian marak di Yogyakarta. (Republika)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Pengusutan kasus dugaan penganiayaan di sekitar kawasan Malioboro tepatnya di Jalan Sosrowijayan, Gedongtengen, Kota Yogyakarta, harus tetap dilanjutkan pada proses hukum berikutnya yakni penetapan tersangka.

Karena seharusnya mudah dan tidak butuh lama bagi pihak kepolisian untuk menentukan status hukum (tersangka) terhadap korban Danang Ismail Saleh (DIS) karena berdasar video viral yang beredar luas kemarin Senin (21/11/2022) pagi itu seharusnya mudah dan tidak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk menentukan status hukum (tersangka) atas kasus yang dapat mencoreng citra Yogyakarta sebagai kota wisata, budaya dan pelajar.

Jika pihak kepolisian memiliki minimal dua alat bukti yang cukup, maka polisi jangan ragu menetapkan tersangka dalam kasus ini. Toh polisi telah menangkap sejumlah terduga/pelaku dalam kasus penusukan yang terbilang sadis dan ngeri ini.

Baca Juga: Ini Link Pendaftaran dan Persyaratan Lengkap Lowongan Kerja PT Jasa Raharja

Seperti diketahui kemarin Senin (21/11/2022) beredar luas video penusukan diduga menggunakan senjata tajam seorang pria terhadap pria lain yang terjadi di depan Hotel Summer Season Boutique Jalan Sosrowijayan, sisi ruas jalan Malioboro Yogyakarta. Seorang pria tersebut meskipun minta ampun namun aksi penusukan yang dilakukan pelaku tetap saja dilalukan. Diketahui korban merupakan warga Karanganyar, Jawa Tengah.

Humas JPW  Baharudin Kamba dalam siaran pers Selasa (22/11/2022) berharap kasus ini segera dituntaskan agar lebih memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar termasuk para wisatawan yang berkunjung di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Ini 4 Lagu yang jadi Soundtrack Resmi Piala Dunia 2022 Qatar Lengkap Beserta Link YouTube

"Hentikan lah cara-cara kekerasan karena bangsa Indonesia khususnya masyarakat Yogyakarta dikenal sebagai peramah bukan pemarah", jelasnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X