BKKBN DIY Wisuda Lansia S3 dan S2, Ini Penjelasannya!

photo author
- Selasa, 27 September 2022 | 17:00 WIB
Pelaksanaan Wisuda Lansia oleh BKKBN DIY. (Rahajeng Pramesi.)
Pelaksanaan Wisuda Lansia oleh BKKBN DIY. (Rahajeng Pramesi.)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) DIY melakukan wisuda 300 lansia dari kelompok Bina Keluarga Lansia Standar 3 (S3) dan Standar 1 (S1).

Para lansia yang diwisuda telah menjalani pendidikan selama tiga tahun. Selama proses sekolah berjalan, para lansia mengikuti setiap bulan dengan bertemu dengan para lansia lain yang seumuran.

"Semoga ini menjadi salah satu inovasi buatan BKKBN DIY untuk membuat lansia menjadi mandiri dan tidak ketergantungan pada anak cucunya melalui pemberdayaan," ujar Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin disela pelaksanaan wisuda lansia di Hotel Abadi Yogyakarta.

Sekolah Lansia ini bertujuan untuk memberikan bekal agar para lansia di DIY bisa mandiri dan memberdayakan dirinya. Ia mengatakan sekolah lansia tidak secara rutin setiap hari digelar pertemuan, melainkan hanya beberapa hari atau saat tertentu menggelar pertemuan. Dalam pertemuan itu dengan didampingi pengajar khusus yang memberikan materi. Dalam prosesnya BKKBN DIY bekerja sama dengan Indonesia Ramah Lansia (IRL).

Baca Juga: Kisah Mbah Parto Wisuda di Umur 85 Tahun, Sumeh lan Sumeleh Jadi Kunci Panjang Umur

"Terpenting adlaah para lansia ini bisa menikmati dengan melakukan silaturahmi bertemu dengan lansia lain. Karena mereka mendapatkan kebahagiaan ketika bertemy dengan orang yang seumuran," katanya.

Ditambahkannya apresiasi bagi Lansia yang ada di DIY merupakan hal yang spesial. Hal ini karena jumlah lansia yang semakin banyak, dan menunjukkan bahwa lansia di DIY siap menjadi Lansia yang Mandiri, Tangguh, Produktif dan bermartabat.

Keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia berdampak terhadap
terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka kematian
serta peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH). Salah satu konsekuensinya,
sejak tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia).

Tepatnya data Proyeksi Penduduk Indonesia 2010 – 2035 BPS menunjukkan
peningkatan UHH dari 69,8 tahun pada tahun 2010 menjadi 70,9 tahun pada
tahun 2017 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 72,4 pada tahun 2035
mendatang. Ini menunjukkan transisi menuju struktur penduduk tua atau ageing
population.

Sementara jumlah lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta sudah mencapai 13-
15 persen dari total jumlah penduduk Yogyakarta. Penambahan penduduklansia
di DIY juga karena diikuti usia harapan hidup yang tinggi yaitu mencapai 74 tahun
atau di atas rata-rata Nasional.

Baca Juga: Momen Wisuda Brigadir J, Diwakili Sang Ayah Hingga Sang Ibu Tak Kuasa Hadir

Ia menjelaskan jumlah penduduk lansia yang besar ternyata berpotensi memberikan banyak benefit, jika ditemukan lansia yang tangguh, sehat dan tetap produktif.

Penduduk lansia tersebut bahkan diprediksi menjadi bonus demografi kedua bagi
Indonesia. Namun demikian, menjadikan penduduk lansia tetap sehat, tangguh
dan produktif tentu membutuhkan banyak persiapan serta dukungan dari semua
pihak. Persoalan kualitas gizi, sanitasi serta dukungan lingkungan yang sehat
kemudian menjadi beberapa hal prioritas yang wajib diwujudkan, sama halnya
dengan penyiapan kualitas penduduk usia produktif.

Pada tahun 2022 Perwakilan BKKBN DIY akan mengadakan sekolah lansia di 6 kelompok BKL se-Daerah Istimewa Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X