SLEMAN, AYOYOGYA.COM - Kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap kelestarian alam sangat dibutuhkan demi menjaga Indeks Kualitas Air di Kabupaten Sleman. Terlebih Kabupaten Sleman merupakan hulu dari semua sungai yang mengalir di wilayah DIY.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, pada acara Novena Ketujuh dan Sinodal Kevikepan Yogyakarta Barat di Gereja Katolik Santa Maria Assumpta, Pakem, Minggu (25/9). Adapun tema yang diangkat pada kegiatan kali ini adalah "Kewenangan Negara dan Partisipasi Gereja dalam Merawat Sungai”.
"Saya merasa senang sekaligus mengapresiasi pihak Gereja Katolik Santa Maria Assumpta. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pihak gereja terhadap kelestarian alam, khususnya di wilayah lereng Merapi sebagai hulu sungai di DIY," kata Danang dalam siaran pers Senin (26/9/222).
Lebih lanjut Danang menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman juga telah berupaya guna mengatasi permasalahan kualitas air permukaan dan air tanah di Kabupaten Sleman.
Permasalahan itu diantaranya melalui program Kali Bersih yang dilakukan setiap
tahun di 17 Kapanewon, yang meliputi gerakan kebersihan sungai, penyisiran sungai, pembinaan dan pemberian bantuan septictank, pembuatan IPAL komunal
atau Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat serta merti kali dan festival kali.
Baca Juga: Ribuan Umat Hadiri Misa Prosesi Agung di Gereja HKTY Ganjuran
"Selain itu Pemkab Sleman juga menggerakan Komunitas Sungai dan pembangunan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH)," jelasnya.
Danang juga menyebut bahwa Pemkab Sleman terus mengupayakan pengelolaan sumber daya air melalui penanaman pohon, pengelolaan sungai, pengelolaan
mata air, pembuatan sumur resapan, pembangunan embung dan pembangunan bendung. Hingga tahun ini, kata Danang, sumber daya air alami yang teridentifikasi ada sejumlah 70 sungai dan 373 mata air. Sedangkan sumber daya air buatan
yang terbangun sejumlah 29 embung.
Baca Juga: 18 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Padus Gereja di Jetis
Sementara YB. Sukita Giri dari Komisi Pelestarian Keutuhan Ciptaan (KPKC) Gereja Katolik Santa Maria Assumpta Pakem mengatakan kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun sebagai salah satu wujud gerakan pastoral.
Guna memperingati Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober mendatang, tidak kurang dari 1000 bibit pohon yang akan ditanam di daerah hulu di lereng Merapi sebagai daerah penyangga air.
"Ada beberapa jenis pohon, seperti beringin, gayam dan kelapa," ungkapnya.
Artikel Terkait
Pengebom Gereja Makassar Titip Surat Wasiat, Minta Berhenti Ambil Uang Bank
Polda DIY Perketat Pengamanan Seluruh Gereja Selama Paskah 2021
Jelang Paskah, 4 Gereja di Bantul Jadi Prioritas Sterilisasi Polisi
Gereja di Bantul Pakai Metal Detector untuk Antisipasi Terorisme
Mendiang Komposer Yulius Sempat Iringi Misa di Gereja Warak