TURKI, AYOYOGYA.COM- Hagia Sophia merupakan bangunan bersejarah yang pada awalnya merupakan Gereja Otordoks Katholik, yang bernama "sancta sophia" yang berarti "kebijaksanaan suci". Bangunan ini terletak di Instanbul, Turki yang dahulu disebut dengan Konstantinopel.
Hagia Sophia pernah dibangun 3 kali karena terus rusk dibakar huru-hara. Pembangunan Hagia Sophia yang ke 3 tepat pada tahun 523 hingga 537 Masehi, atas perintah Justinian, yang merupakan seorang Kaisar Byzantium. Proses pembangunan ini menggunakan 2 arsitek dari Miletus dan Tralles, yaitu Isiodore dari Miletus dan Anthemius dari Tralles.
Sejak tahun 360 hinggan 1000 tahun setelahnya, Gereja tersebut digunakan sebagai kantor resmi patriach Konstantinopel.
Baca Juga: Ini 4 Wisata Menarik di Turki, Cappadocia Hingga Efesus
Pada tahun 1453, Hagia Sophia ditaklukan oleh Sultan Muhammad II dan para prajurit Kesultanan Ottoman. Atas keberhasilan menakhlukkan Konstantinopel, Sultan Muhammad II dijuluki dengan sebutan Al-Fatih atau Sang penakhluk. Setelah keberhasilannya tersebut, ia memerintahkan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi masjid, dengan membersihkan semua interior-interior Kristen, seperti lonceng, mozaik dan sebagainya.
Pada masa ini Hagia Sophia digunakan sebagai masjid, untuk sholat.
Baca Juga: Berlaku di 20 Bandara, Simak Aturan Terbaru Masuk Indonesia dari Luar Negeri
Sebagai upaya mensekulerkan dan memodernisasi negara, Hagia Sophia kembali diubah fungsinya menjadi museum, oleh Mustafa Kemal Ataturk, pendiri republik Turki moderen. Penggunaan Hagia Sophia sebagai tempat ibadah sangat dilarang keras oleh pemerintah Turki
Upaya pergantian fungsi ini dengan menghilangkan karpet yang digunakan untuk sholat, menghilangkan plester dan cat-cat kaligrafi sehingga lukisan-lukisan Kristen yang sudah tertutup selama 5 abad kembali terlihat. Pada akhirnya museum ini memperlihatkan 2 wujud keagamaan dalam satu tempat.
Pada tahun 2006, Pemerintah Turki mulai memperbolehkan penggunaan Hagia Sophia sebagai tempat ibadah dengan memberikan ruangan khusus untuk doa bagi umat kristen, dan pada 2013 pemerintah Turki mengizinkan muazin mengumandanglan azan di menara museum sebanyak 2 kali pada siang hari.
Baca Juga: Namanya Diabadikan Pada Observatorium, Mengenal Tuan Bosscha sang Sosok Baik Hati Asal Belanda
Pada tahun 2020 tepatnya 10 Juli, pengadilan administrasi utama Turki mencabut status Hagia Sophia sebagai museum yang membuat pemerintah Turki mengubahnya kembali menjadi Masjid.
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan beberapa keunikan dari Hagia Sophia yaitu:
1. Sebagai bangunan bersejarah yang berganti - ganti fungsi.
2. Saat menjadi museum, bangunan ini mendapat penghargaan UNESCO sebagai warisan budaya.
3. Bangunan Hagia Sophia yang unik dengan kubah besar dan ukiran-ukiran di dalamnya.
Demikian ulasan mengenai sejarah Hagia Shopia.
Artikel Terkait
Simak! Jadwal SKD CASN di Luar Negeri
Belajar Kasus Rachel Venya, Ini yang Harus Dilakukan Usai Datang dari Luar Negeri
Tutorial Mengganti Server Indonesia Mobile Legends ke Luar Negeri
Diaspora Indonesia Emban Tugas Diplomasi Gaungkan G20 di Luar Negeri
Ingin Sekolah di Luar Negeri? Berikut 7 Rekomendasi Beasiswa S1