Imbas Penutupan Selokan Mataram Sleman, Ratusan Hektar Sawah Terancam Tak Bisa Ditanami Padi

photo author
- Rabu, 14 September 2022 | 10:30 WIB
Sawah yang Kering Akibat Penutupan Selokan Mataram. (Dokumen Dinas Pertanian.)
Sawah yang Kering Akibat Penutupan Selokan Mataram. (Dokumen Dinas Pertanian.)

SLEMAN, AYOYOGYA.COM -- Bangunan Selokan Mataram sudah cukup tua, sehingga perlu segera diperbaiki. Apabila terlambat melakukan rehab maka justru akan memperparah titik-titik bocor dan banjir.

Dengan dilakukannya perbaikan dan pembenahan, maka saat ini Selokan Mataram dimatikan selama tiga bulan.

Baca Juga: Jalan Tol Kahyangan, Nikmati Sensasi Membelah Lautan Sawah Lereng Merbabu

Beberapa bulan sebelum dilakukan pematian Selokan Mataram, Dinas Pertanian, Pangan Dan Perikanan sudah melakukan sosialisasi pada petani/Poktan yang akan kena dampaknya sehingga mereka menjadi lebih siap menghadapi resiko tersebut.

Dalam kegiatan budidaya pertanian baik dalam pengembangan tanaman pangan, holtikultura, peternakan maupun perkebunan, ketersediaan air merupakan faktor yang sangat strategis.

Tanpa adanya dukungan ketersediaan air yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam dimensi jumlah, mutu, ruang maupun waktunya, maka dapat dipastikan kegiatan budidaya tersebut akan berjalan dengan tidak optimal.

"Dengan adanya perbaikan Selokan Mataram, tentu akan berpengaruh dalam pada kegiatan usaha tani tanaman pangan, holtikultura, peternakan maupun perkebunan," ujar Kepala Dinas Pertanian Suparmono dalam siaran pers Rabu (14/9/2022). 

Suparmono menyebutkan luasahan sawah yang terkena dampak akibat dimatikannya Selokan Mataram total ada 544 Ha, kolam ikan ada 230.120 m2, ternak sapi ada 55 ekor dan ternak domba 33 ekor. 

Baca Juga: Meski Sales Mobil Berkeliaran, Uang Ganti Rugi Tol di Sleman Tetap Dibelanjakan Sawah atau Rumah

Selokan Mataram dibangun tahun 1909 keberadaannya membelah Kota Jogja sejauh 30,8 kilometer. Ujung hulunya berada di Sungai Progo - Bendungan Karang Talun, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sedangkan hilirnya berlokasi di Tempuran, Sungai Opak, Randugunting, Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.  

Selokan Mataram yang melintasi dari ujung barat Sleman hingga paling timur memiliki ukuran antara 2 sampai 6 meter dan mampu mengairi 15.734 hektare persawahan di sepanjang alirannya.

Dari jumlah 544 Ha tersebut yang bero (tidak ditanami) ada 293 Ha dan 251 Ha yang di ada di Purwomartani, Tirtomartani dan Tamanmartani Kapanewon Kalasan ditanami palawija umur sekitar 1 – 2 bulan. 

Baca Juga: Sulit Air, 25 Hektare Sawah di Kulon Progo Gagal Panen

"Dengan dilakukannya pemutusan aliran air Selokan Mataram maka sebagian petani/Poktan yang sudah siap menanam padi terpaksa menunda menanam padi dan atau mengalihkan pada tanaman palawija dan hortikultura yang tidak terlalu banyak membutuhkan air," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X