YOGYAKARTA, AYOYOYOGYA.COM - Di DIY dipastikan angka korban praktik Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal paling minim alias sedikit.
Hal ini karena banyak faktor di antaranya Jogja sebagai kota atau kawasan pendidikan sehingga banyak orang ketika akan mencari pekerjaan lebih berhati hati untuk memutuskan.
"Jogja sangat strategis karena di sini merupakan pusat pendidikan dapat ambil bagian dalam memperbaiki tata kelola penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI)," tambah Deputi II Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon disela sela silaturahmi dan diskusi bersama dengan perwakilan dari sejumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia, Rabu (28/12/2022) malam.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Thailand Piala AFF 2022, Hari Ini Kamis 29 Desember 2022
Beberapa tujuan negara potensial bagi kualitas SDM seperti Negara Jerman, Kanada, Amerika dan Jepang.
Lasro menuturkan sebagai upaya perlindungan pada PMI ada beberapa hal yang dilakukan di antaranya memperkuat sistem dan kerja-kerja perlindungan. Pihaknya menuturkan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)* terus melakukan pembenahan tata kelola penempatan, termasuk menjajaki peluang penempatan PMI terlatih dan profesional ke negara penempatan non tradisional.
"Tak kalah penting, pihaknya juga terus mendorong kolaborasi, sinergi dan responsibilitas dalam menangani permasalahan PMI ilegal juga Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)," bebernya lagi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Bagi Cuan Jutaan Rupiah ke Warga Bima, Berkaitan Pemilu 2024?
Lasro menegaskan pihaknya komitmen memprioritaskan penempatan ke negara yang sistem perlindungan tenaga kerja asing yang kuat termasuk sistem pengupahan sangat memadai dan ada peluang pengembangan diri bagi PMI yang terbuka lebar.
Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk yang banyak. Menurut data Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2021 adalah 273 juta jiwa.
Sayangnya, angka penduduk yang besar tidak diiringi dengan banyaknya lapangan kerja. Akibatnya, banyak warga Indonesia yang mencari pekerjaan di negara lain.
PMI menjadi salah satu penyumbang devisa negara terbesar. Namun, pekerja migran yang bekerja di luar negeri sering kali mengalami permasalahan.
mengungkapkan, sejumlah permasalahan yang sering dialami PMI ialah sering terjadinya pemalsuan dokumen pekerja migran.
"Saat ini menurut data ada sekitar 9 juta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri, baik formal dan informal. Dari data ini hanya 4,5 juta yang formal dan bisa diakses datanya, by name by address, dan semuanya bisa dilihat di mana mereka bekerja dengan lengkap," kata Lasro Simbolon.
Baca Juga: Download Video YouTube Jadi MP4 MP3 Mudah Pakai YTMP3, Begini Tutorialnya