ngayogyakarta

Summer Course 2025 FK-KMK UGM Angkat Isu Kanker sebagai Tantangan Global Kesehatan

Selasa, 15 Juli 2025 | 19:16 WIB
FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar Summer Course tahun 2025 pada 14–25 Juli 2025 mengangkat tema “Integrative Cancer Management: A Roadmap to Better Outcome”. (Dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM- Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap isu kesehatan global dengan menyelenggarakan Summer Course tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 14–25 Juli ini mengangkat tema “Integrative Cancer Management: A Roadmap to Better Outcome”, sebagai respon terhadap kompleksitas penanganan kanker yang semakin mendesak secara global.

 

Program ini menjadi wadah pembelajaran lintas profesi kesehatan, melibatkan 107 peserta dari 30 universitas dalam dan luar negeri. Peserta terdiri dari mahasiswa sarjana, pascasarjana, dan profesional dari berbagai latar belakang disiplin, termasuk kedokteran, keperawatan, farmasi, psikologi, dan lainnya. Di antara universitas internasional yang berpartisipasi adalah Kunming Medical University, University of Medicine Mandalay, Mahidol University Thailand, Innsbruck University, Maastricht University, hingga University of Amsterdam.

 

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM, dr Ahmad Hamim Sadewa, dalam konferensi pers pada Senin (14/7/2025), menyampaikan bahwa kanker menjadi fokus utama karena masalah ini menyentuh banyak aspek—tidak hanya medis, tetapi juga sosial dan keluarga.

 

“Kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting, terutama setelah pandemi Covid-19. Interprofessional collaboration menjadi salah satu hal yang sangat krusial,” ujarnya.

 

Ia menegaskan pentingnya peran tim multidisiplin dalam penanganan kanker, termasuk dokter, perawat, psikolog, farmasis, hingga dokter gigi untuk mencapai pendekatan holistik. Menurutnya, Summer Course tidak berhenti di akhir Juli, melainkan akan dilanjutkan dengan kegiatan kolaboratif lainnya seperti riset bersama dan pertukaran mahasiswa.

 

Ahmad juga mengutip data GLOBOCAN 2022, yang menyebutkan terdapat hampir 20 juta kasus baru kanker dan hampir 10 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia. Di Indonesia, tercatat 408.661 kasus baru dan 242.988 kematian, menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari empat negara dengan jumlah kasus terbanyak di Asia. Ia menyoroti pentingnya edukasi, deteksi dini, dan personalisasi pengobatan sebagai strategi efektif.

 

“Summer Course tahun ini fokus pada satu penyakit, yaitu kanker. Bagaimana kanker itu bisa ditangani secara integratif. Karena kita melihat permasalahan kanker tidak hanya dari pasiennya, tetapi juga aspek-aspek lainnya,” ungkap Ahmad.

 

Halaman:

Tags

Terkini