AYOYOGYA.COM - Film Komang ikut meramaikan layar bioskop Tanah Air di momen libur Lebaran tahun ini. Mengusung genre romansa, film ini rupanya terinspirasi dari kisah nyata Raim Laode dan Komang Ade Widiandari yang kini menjadi pasangan suami istri.
Saat menyapa penonton di XXI Jogja City Mall (JCM), Sabtu (5/4/2025), malam, Raim Laode menyampaikan terimakasih atas sambutan hangat terhadap film Komang tersebut. Apalagi diketahui sudah 500 ribu lebih orang yang menyaksikan kisahnya yang diadaptasi menjadi sebuah film di layar bioskop.
"Film ini yang membuat spesial adalah kami tidak punya Buzzer sana sekali, tapi kami punya insan yang iklas mempromosikan film kami secara gratis ini (sembari memberi apresiasi kepada para penonton)," kata Raim Laode di Yogyakarta, Sabtu (5/4/2025), malam.
Baca Juga: Dapat Izin dari Menteri PANRB, ASN Masih Boleh WFA pada 8 April 2025 Asalkan Pertimbangkan 2 Hal Ini
Raim juga menekankan bahwa "Komang" lahir bukan dari lagu viral, melainkan dari kisah cinta yang tulus, dituangkan dalam lagu, dan digambarkan secara visual melalui film. Perjalanan kisah dalam film ini mengisahkan sebuah pertemuan yang sangat unik, dan digambarkan secara visual, dialog, dengan alur cerita yang menarik.
Dia pun mengajak penonton untuk melihat perbedaan sebagai sesuatu yang layak dirayakan.
"Film ini ingin mengajak kita untuk merayakan takdir, merayakan perjuangan, memperjuangkan cinta," ucap Raim.
“Jangan berjuang melawan perbedaan, tapi merayakan perbedaan. Bedanya yang dirayakan supaya bagus hidupmu,” sambungnya.
Tak datang sendirian, ada juga pemain film Komang yang ikut menyapa penonton di XXI Jogja City Mall (JCM). Mereka adalah Keisha Alvaro (pemeran Raim), Raim Laode, Aurora Ribero (pemeran Komang), Neneng Risam.
Baca Juga: Indonesia Kena Tarif Impor 32 Persen dari Trump, Apa Dampak dan Langkah yang Dilakukan Pemerintah?
Keisha Alvaro yang berperan sebagai Ode mengungkapkan rasa bangganya bisa memerankan Ode yang terinspirasi dari kisah Raim Laode.
Dalam memerankan Ode, ia mempelajari karakter Raim, mempelajari logat, hingga pandangan Raim soal hidup.
“Cukup kesulitan mempelajari logat saya, mempelajari akrakter Kak Raim, mempelajari pandangan beliau soal hidup, soal kariernya, soal lagu Komang dan segala macem,” ucapnya.