ngayogyakarta

Dampak Masa Depan Pendidikan Indonesia di Tengah Pemangkasan Anggaran Guna Efisiensi

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:01 WIB
Prabowo Jelaskan Sebab Indonesia Ingin Gabung OECD hingga BRICS

AYOYOGYA.COM - Sejumlah anggaran pendidikan mengalami pemangkasan sebagai bagian dari efisiensi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Setelah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terkena pemangkasan sebesar Rp8 triliun, kini giliran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek) yang harus berhemat hingga Rp14 triliun. 

Pemangkasan ini merupakan dampak dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mewajibkan efisiensi belanja APBN 2025 senilai Rp306,7 triliun.

Pemangkasan Anggaran Kemendikdasmen

Sebelumnya, Kemendikdasmen mendapatkan tambahan APBN sebesar Rp33,5 triliun. 

Namun, setelah pemangkasan sebesar 23,95% atau Rp8,03 triliun, anggaran yang tersisa hanya Rp 25 triliun.

Baca Juga: Pengangkatan Stafsus Baru saat Terjadinya Efisiensi Anggaran Dianggap Sudah Sesuai Regulasi

Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, pemangkasan ini tidak akan mengganggu program strategis seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), 

Program Indonesia Pintar (PIP), dan tunjangan sertifikasi guru. Namun, berbagai pos belanja terkena pemangkasan, termasuk:

  • Alat tulis kantor: -90%
  • Percetakan dan suvenir: -75,9%
  • Sewa gedung, kendaraan, peralatan: -73,3%
  • Perjalanan dinas: -53,9%
  • Infrastruktur: -34,3%
  • Bantuan pemerintah: -16,7%

Pemangkasan Anggaran Kemendiksaintek

Kemendiksaintek yang sebelumnya memiliki pagu anggaran Rp56,6 triliun harus mengalami pemangkasan sebesar Rp14,3 triliun. 

Beberapa pos yang terdampak antara lain:

  • Tunjangan dosen non-PNS: turun Rp 676 miliar
  • Beasiswa KIP Kuliah: turun Rp 1,3 triliun
  • Program Sekolah Unggul Garuda: turun Rp 1,2 triliun
  • Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN): turun Rp 3 triliun

Namun, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro memastikan bahwa anggaran untuk gaji dan tunjangan pegawai tetap utuh.

Baca Juga: Dampak Dipangkasnya Anggaran Makan Bergizi Gratis Mencapai Rp200 Miliar, Ini Kata Ketua MBG

Dampak Pemangkasan Anggaran Pendidikan

Halaman:

Tags

Terkini