ngayogyakarta

Menkomdigi Soroti 87 Persen Pelajar Pakai AI untuk Kerjakan Tugas

Jumat, 13 Desember 2024 | 13:46 WIB
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid

AYOYOGYA.COM - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait sisi pemanfaatan dan antisipasi tantangan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) saat mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam acara Campus, We're Coming! AI, Day: Job Fair and IT Education Fair.

Tak bisa dipungkiri kekuatan teknologi memang bisa membawa kemajuan besar bagi kehidupan manusia, tetapi juga mampu membawa kehancuran dengan sangat cepat apabila tidak digunakan secara bijak. Sebagai contoh, dia menyoroti fenomena mayoritas pelajar yang menggunakan AI untuk mengerjakan tugas, bahkan berdasarkan survei yang dilakukan mencapai 87 persen.

"Menurut survei dari Tirto dan Jakpat, 87 persen pelajar Indonesia menggunakan AI [artificial intelligence] untuk mengerjakan tugas mereka. Ini yang perlu jadi catatan," kata Menkomdigi, Meutya Hafid.

Baca Juga: DPC PDIP Jogja Bikin Sejarah Menangkan Pilkada, Hasto Wardoyo & Wawan Harmawan Dilantik 10 Februari 2025

Kata Meutya, perlu persiapan dalam mengantisipasi dampak negatifnya AI. Saat ini di Indonesia, telah memiliki panduan etika penggunaan AI.

Hal ini sebagai rambu-rambu dalam pengembangan dan penggunaan AI kedepannya. Apalagi Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai pengguna AI terbesar di dunia.

Namun yang perlu jadi perhatian adalah karena sebagian besar belum menyadari teknologi yang digunakan berbasis AI.

"Kita sadar dengan kreativitas anak-anak muda kita maka etiknya harus dijaga ada batasan, karena memang kita negara yang amat sangat kreatif," terangnya.

Baca Juga: Sapa Puan di HUT Golkar, Prabowo Subianto : Saya Menghargai PDIP

"Jadi meskipun mungkin belum menyadari bahwa teknologi yang digunakan berbasis AI, sebetulnya sudah menjadi pengguna dari kecerdasan artifisial yaitu dengan angka 1,4 miliar kunjungan ke platform-platform AI. Hal ini menunjukkan betapa besar antusiasme dan potensi AI di kalangan masyarakat kita," kata dia.

Kendati begitu, banyak peluang yang bisa digarap dengan kemajuan AI tersebut. Meski tahun 2025, AI digadang-gadang akan menggantikan 85 juta pekerjaan, tetapi banyak pula peluang pekerjaan yang muncul.

Meutya menyakini bahwa AI tidak akan mengurangi peran manusia, tetapi justru sebaliknya akan banyak membawa manfaat bagi manusia.

"AI tidak mengurangi peran kita, ini juga harus kita sadari sejak awal. Bukan menggantikan manusia tapi memperbesar dampak kita, kemanfaatan kita sebagai manusia," kata Meutya.

Baca Juga: Usung Tema 'Trilogia', Ratusan Karya Seni Cetak Grafis Dipajang di ISI Yogyakarta

Halaman:

Tags

Terkini