"Seperti bagian pertama mengulas arsip seni cetak grafis di era kolonial, arsip ini mencakup brosur pariwisata yang juga mendokumentasikan flora, fauna, serta pembagian wilayah dan suku," katanya
“Kami ingin menunjukkan bahwa seni cetak grafis adalah medium yang sangat kuat, baik untuk propaganda, dokumentasi sejarah, maupun ekspresi budaya sehari-hari,” jelasnya.
Baca Juga: MAXStream Putar Tiga Film Pendek Bertajuk 'Secinta Itu Sama Sinema' di JAFF 2024
Sesi berikutnya membahas bagaimana seni cetak grafis menggambarkan kehidupan masyarakat Jawa, seperti kostum tradisional. Kostum tersebut diambil dari catatan perjalanan pelancong Belanda yang mendokumentasikan kehidupan masyarakat Jawa.
"Selain itu, ada karya yang menyoroti korban orde baru. Kami juga menampilkan propaganda kolonial Jepang," tandasnya.
***