Meski Anggaran Terbatas, Kadin DIY Dorong Pembangunan Infrastruktur Tak Terhenti

photo author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:21 WIB
Kadin DIY menggelar dialog bertajuk "Mengawal Pembangunan Infrastruktur di DIY untuk Pertumbuhan Ekonomi", yang berlangsung di Loman Park Hotel Yogyakarta, Rabu (27/8/2025). (dok.)
Kadin DIY menggelar dialog bertajuk "Mengawal Pembangunan Infrastruktur di DIY untuk Pertumbuhan Ekonomi", yang berlangsung di Loman Park Hotel Yogyakarta, Rabu (27/8/2025). (dok.)

YOGYA, AYOYOGYA.COM - Di tengah tantangan keterbatasan anggaran, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pembangunan infrastruktur sebagai upaya menjaga laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Langkah ini ditegaskan dalam sebuah dialog kebijakan yang digelar Kadin DIY bertajuk "Mengawal Pembangunan Infrastruktur di DIY untuk Pertumbuhan Ekonomi", yang berlangsung di Loman Park Hotel Yogyakarta, Rabu (27/8/2025) sore. Dalam forum tersebut, berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah daerah hingga pusat turut hadir untuk berdiskusi mengenai prioritas dan strategi pembangunan.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY, Robby Kusumaharta, menyampaikan bahwa Kadin tidak hanya memberi masukan kebijakan, tetapi juga berperan menjembatani komunikasi antara dunia usaha dan pemerintah.

"Kami berharap dialog kebijakan ini memberi nafas segar bagi pembangunan infrastruktur di tengah efisiensi anggaran. Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Pusat dan DIY yang sejauh ini menyediakan fasilitas infrastruktur yang baik dan memadai," ungkap Robby, Rabu (27/8/2025).

Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua Umum Bidang UMKM, Koperasi, dan Digital Marketing Kadin DIY, Hermawan Ardiyanto, menegaskan pentingnya menjaga agar efisiensi anggaran tidak mengganggu kelanjutan proyek-proyek strategis daerah. Ia menyoroti proyek seperti Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), jalan tol, hingga infrastruktur permukiman yang harus tetap dilanjutkan.

"Kita ambil inisiatif aktif melakukan komunikasi dengan pemerintah agar pembangunan infrastruktur tidak sampai melambat parah. Pembangunan JJLS tinggal sedikit lagi. Kalau tahun ini anggaran tidak ada, bisa berhenti lama. Ini yang kami dorong agar tetap berlanjut," ucap Hermawan.

Sementara itu, dari sisi pemerintah daerah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, menjelaskan bahwa fokus pembangunan DIY saat ini masih tertuju pada jalan dan irigasi. Panjang jalan yang menjadi kewenangan provinsi saat ini mencapai 674,58 kilometer, meski masih ada sebagian ruas yang belum dalam kondisi mantap.

"Yang terus kita kejar pembangunan ruas Prambanan–Gayamharjo tembus Gading–Wonosari. Jalan ini akan menjadi alternatif baru selain Yogyakarta–Piyungan–Wonosari,” jelas Anna.

Ia menambahkan bahwa Gubernur DIY telah menyampaikan permohonan bantuan ke pemerintah pusat untuk pembangunan jalan tersebut, dengan kekurangan hanya sekitar 4,5 kilometer.

"Berapapun yang diberikan pusat harus kita syukuri, dan sisanya akan dilanjutkan tahun depan," imbuhnya.

Tak hanya itu, Pemda juga mengajukan proyek jalan lain seperti Klangon–Tempel dan Wonosari–Karangmojo. Untuk sektor pertanian, pengembangan jaringan irigasi dan pembangunan embung dinilai sangat mendesak guna memperkuat ketahanan pangan daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum Bidang Hukum, Jemmy Setiawan, menekankan pentingnya arah kebijakan nasional yang berpijak pada visi besar Asta Cita, khususnya dalam hal ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya air.

"Kementerian PU dengan segenap tenaga berupaya mewujudkan mimpi besar ini. Forum yang digelar Kadin DIY sangat baik karena mempertemukan kementerian dengan para pemangku kepentingan di daerah. Aspirasi DIY tentu akan menjadi perhatian kami," ujarnya.

Kadin DIY berharap dialog ini menjadi jembatan aspirasi yang konstruktif, agar pembangunan infrastruktur tidak terhenti meskipun dalam tekanan efisiensi anggaran. Infrastruktur yang kuat diharapkan bisa terus mendukung pertumbuhan ekonomi DIY yang inklusif dan berkelanjutan. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X