YOGYA, AYOYOGYA.COM - Ajang lari trail tahunan berskala internasional, Sleman Temple Run 2025 dipastikan hadir dengan kejutan baru. Gelaran yang digagas oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman ini akan dilangsungkan pada 10 Agustus 2025 dan akan menempuh rute baru yang belum pernah dilalui sebelumnya kawasan Candi Keraton Ratu Boko serta sejumlah candi di perbukitan Prambanan.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid, menyampaikan bahwa tahun ini akan terasa istimewa karena peserta benar-benar akan masuk ke kawasan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi.
"Jadi ada yang berbeda dengan penyelenggaraan 'Sleman Temple Run' tahun ini, karena pada tahun kesepuluh ini peserta akan benar-benar memasuki kawasan Candi Keraton Ratu Boko dan candi-candi lain di perbukitan Prambanan,"ujarnya, Sabtu (12/7/2025).
Ia menambahkan, biasanya pelari hanya melintas di area luar candi atau di pelataran. Namun tahun ini, peserta diberi kesempatan menyusuri langsung area reruntuhan Candi Ratu Boko.
"Apalagi tahun ini untuk peserta semua kategori akan melintasi kawasan Candi Keraton Ratu Boko, sehingga peserta khususnya yang dari mancanegara akan turut berlari di antara batu-batu puing reruntuhan bangunan candi," lanjutnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap promosi wisata, Sleman Temple Run 2025 juga mengubah ikon utama lomba yang sebelumnya menampilkan Candi Prambanan, menjadi siluet Candi Keraton Ratu Boko.
"Ini untuk lebih mengenalkan lagi keberadaan Candi Keraton Ratu Boko ke dunia internasional, karena kalau Candi Prambanan tentunya sudah banyak yang mengenal," ungkap Ishadi.
Khusus pada peringatan satu dekade pelaksanaan, Sleman Temple Run 2025 akan melibatkan seluruh peserta dari berbagai kategori untuk melintasi Candi Ratu Boko.
"Tahun ini baik yang kategori 30 kilometer, 15 kilometer maupun yang kategori tujuh kilometer atau kategori funrun semua melintasi kawasan Candi Keraton Ratu Boko. Ini karena selama ini jumlah peserta kategori funrun juga cukup banyak," kata Ishadi.
Menurutnya, hingga sepekan sebelum lomba digelar, jumlah peserta yang mendaftar telah mencapai hampir 1.000 orang, dan pendaftaran masih terus dibuka.
"Sedangkan, untuk peserta dari mancanegara, kami sudah mendapat konfirmasi dan kepastian peserta dari 15 negara yang tahun lalu berpartisipasi akan kembali hadir pada tahun ini. Target kami untuk peserta mancanegara sebanyak 21 negara," jelasnya.
Dukungan penuh juga datang dari pihak pengelola destinasi wisata. Kepala Departemen Komersial Prambanan dan Ratu Boko PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Nia Widyastuti, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung kegiatan ini.
"Sektor pariwisata bukan satu bidang yang bisa berdiri sendiri, harus berkolaborasi dengan berbagai elemen dalam promosi dan pengembangannya, untuk itu kami juga telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk kesuksesan ajang ini," tuturnya.
Sementara itu, Race Director Sleman Temple Run 2025, Roostian Gamananda, berharap terjadi peningkatan jumlah peserta asing tahun ini.
"Saat ini sudah hampir 1.000 peserta yang mendaftar. Nah, untuk pelari mancanegara, saya berharap ada peningkatan. Kalau tahun lalu ada pelari dari 15 negara yang turut ambil bagian, kami berharap tahun ini bisa upgrade di angka 18. Tapi target kami sendiri bisa menghadirkan pelari dari 21 negara," katanya.
Ia merinci negara-negara asal pelari mancanegara yang telah memastikan keikutsertaannya. Pelari dari Belarusia, Kolombia, Rusia, Timor Leste, Palestina, Polandia, Sudan, Yaman, Thailand, Pakistan, Kamboja, Belanda, Jerman hingga Gambia tercatat sudah mendaftar.
Tahun ini, jalur lomba akan dimulai dari Candi Banyunibo di Bokoharjo dan menyusuri enam situs candi lainnya, termasuk Candi Barong, Candi Miri, dan Candi Ijo, sebelum akhirnya peserta masuk ke kawasan Candi Ratu Boko.
"Kalau tahun-tahun lalu, kita masih pakai logo Prambanan dalam medalinya, sekarang kami pakai gambar Candi Ratu Boko. Ini artinya apa? Supaya lebih mempromosikan Candi Ratu Boko ini dan juga rutenya baru," pungkasnya.***