YOGYA, AYOYOGYA.COM- Jogja Fashion Trend (JFT) 2025 resmi dimulai pada Jumat, 11 Juli 2025, di The Rich Jogja Hotel. Ajang ini digelar oleh Yayasan Fashion Jogja Istimewa dan akan berlangsung hingga 13 Juli 2025.
JFT tahun ini dikoreograferi oleh Nyudi Dwijo Susilo dan Chico Bachtiar, dengan Afif Syakur sebagai Project Director dan Phillip Iswardono sebagai Creative Director.
Pada hari pertama, sorotan utama tertuju pada sesi Asmat Pro Showcase yang menampilkan 90 model dari Asmat Pro dan Jogja Model Academy. Para model tampil membawakan koleksi berbagai desainer lokal dalam format runway yang megah dan penuh energi.
Owner Asmat Pro, Panji Anom, menyampaikan bahwa ajang ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam memberikan pengalaman langsung kepada para siswa.
"Kami tidak hanya memberi teori. Praktik langsung di ajang runway bergengsi juga bukan hal baru bagi Asmat Pro. Karena kami dipercaya menggarap banyak event gelar busana," ungkap Panji, Jumat (11/7/2035).
Panji menyebutkan, sebanyak 90 model dari cabang Asmat Pro di Yogyakarta, Klaten, dan Magelang tampil dalam showcase ini.
"Biasanya di angka 100. Paling kecil berusia 5 tahun, paling besar 35 tahun. Mereka kursusnya ada yang baru 6 bulan sampai yang paling lama itu 10 tahun," ucap Panji.
Deretan desainer yang terlibat dalam sesi ini antara lain Jogja Model Academy X Crisantium X Oiaio Batik, Jogja Model Academy X Putra Brilliant Wedding, Batik Bocah by Firda, Ploi Batiequ by Eniel Laraswati, Esaje Sikop by Anitasari, Sisca Wahyanti X Qoni Muhtadi, Tresno Borobudur, Maludra by Mariathika, La Kristy by Kristy E Riantono, Kyana Attire by Dewi Arini, dan Crisantium by Tatok Prihasmanto.
Desainer Crisantium by Tatok Prihasmanto dari Magelang menampilkan dua konsep dalam JFT kali ini. Ia mengangkat batik dalam tampilan modern dengan inspirasi dari gaya kota besar seperti New York di era 1920-an.
"Saya tampil yang pertama berkolaborasi dengan Jogja Model Academy, 8 set kebaya berkolaborasi dengan pengrajin kebaya dari Magelang, Oiaio Batik. Konsep kedua adalah ready to wear sebagai closing, itu sebanyak 10 set busana," ujar Totok.
"Jadi saya ingin memperkenalkan, batik itu tidak saja tampil dengan konsep etnik, tapi juga style yang modern. Seperti tadi gaya saya itu mengambil ide dari tahun 20-an. Kalau kita lihat film seperti film-film gangster, gitu, kan. Nah, itu saya mengambil idenya dari konsep itu. Jadi nuansanya, nuansa kota-kota besar seperti New York,"kata dia.
Totok juga menilai bahwa konsep JFT 2025 sangat cocok dengan pendekatannya.
"Batik tidak saja dikenakan oleh masyarakat Indonesia, tapi juga bisa diterima oleh masyarakat internasional. Oleh karena itu saya mencoba membuat konsep baju modern," tambahnya.
Desainer lainnya, dari kolaborasi Jogja Model Academy X Putra Brilliant Wedding, juga mengungkapkan rasa syukurnya bisa terlibat kembali di panggung JFT setelah lama vakum.
Artikel Terkait
7 Album K-Pop Dengan Desain Terbaik di Tahun 2021 Versi Desainer
Waduh, Iko Uwais Dilaporkan ke Polisi Gara-Gara Diduga Menganiaya Desainer Interior
Launching Seni Kriya 2022, Ajang Desainer Tunjukkan Karya Usai Pandemi
Mengenal Desainer Aksesori Pernikahan Kaesang- Erina, Pernah Buatkan Perhiasan Madonna Hingga Katy Perry
Jogja Fashion Parade 2025 Jadi Wadah Unjuk Karya Busana dari Ratusan Desainer se-Indonesia