Ribuan Aktivis Mahasiswa Jogja Turun ke Jalan, Kecam Kebijakan Prabowo yang Rugikan Rakyat

photo author
- Kamis, 20 Februari 2025 | 14:38 WIB
Ribuan Mahasiswa Jogja Gelar Aksi Demonstrasi di Sepanjang Kawasan Malioboro.
Ribuan Mahasiswa Jogja Gelar Aksi Demonstrasi di Sepanjang Kawasan Malioboro.

AYOYOGYA.COM - Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta tak tinggal diam melihat caruk maruk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Berbagai kebijakan itu dinilai merugikan masyarakat mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menghabiskan dana fantastis hingga berujung pada efisiensi anggaran di berbagai lini sektor. Mereka kompak turun ke jalan lalu menyuarakan berbagai kerisauan lewat aksi demontrasi yang mengusung tagar #BersamaRakyat.

Tagar ini menjadi bentuk ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sudah berjalan lebih dari 100 hari.

Baca Juga: Tanggapi Tuntutan Aksi ‘Indonesia Gelap’ Soal Efisiensi Anggaran, Prabowo Soroti Biaya Operasional Pendidikan Tanah Air

"“Kami, Jogja Memanggil menyerukan perlawanan TURUNKAN PRABOWO-GIBRAN, BUBARKAN KABINET MERAH PUTIH,” kata Koordinator lapangan dari UIN Sunan Kalijaga, Mustafa, Kamis (20/2/2025).

"Pertama tentang penolakan inpres mengenai efisiensi anggaran, kemudian memprioritaskan pendidikan dan kesehatan, kemudian sahkan RUU Perampasan Aset,” sambung dia.

Sementara berdasarkan pantauan di lokasi, bentuk protes itu juga disampaikan dalam sejumlah poster serta spanduk besar yang dibawa. Masing-masing bertuliskan 'Makan Gratis, Pendidikan Krisis', 'Oke Gas Oke gas, Neo Orba Kita Gas', 'RIP= Republik Indonesia Patriarki', 'Mari Berjihad Melawan Orang Orang Kafir', 'Jangan Biarkan Militer Mengurusi Dapurmu!', 'dan Tolak Dwi Fungsi ABRI Gaya Oligarki'

Baca Juga: Ada Penolakan Makan Bergizi Gratis di Papua, Wapres Gibran: MBG Penting, Pendidikan Penting

Ada pula mahasiswa yang membawa poster bertulis 'Katanya Irit, Tapi Retret Habiskan Lebih Dari Rp 11 Miliar- Kuwi Boros Lee', 'Perut Kenyang, Otak Kosong'.

Mereka ingin kebijakan pemangkasan anggaran oleh pemerintah di berbagai sektor itu dapat ditinjau ulang. Pasalnya dianggap justru berdampak pada kian berlapisnya kesengsaraan rakyat, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) di mana-mana.

Eisiensi itu harusnya bukan menyasar pada sektor dasar yang menyangkut hajat rakyat akan berimbas ke penurunan kualitas pelayanan publik. Termasuk soal, program MBG yang seharusnya dipisahkan dari anggaran pendidikan sehingga tak mengurangi anggaran untuk peningkatan kualitas pendidikan.

"Ini baru 100 hari gimana kalau 5 tahun? Rakyat adalah Pemilik Sah Negeri Ini," tandasnya.

Selama aksi berlangsung, sepanjang Jalan Malioboro ke selatan ditutup untuk kendaraan. Sementara itu ratusan petugas kepolisian terlihat melakukan pengamanan.

***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Maria Wulan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X