“Ini sangat relevan. Gak bisa ditawar lagi, isu di Jogja yang awal sempat diabaikan. Viral kemudian karena santri (menjadi korban orang yang terpengaruh minuman keras) begitu. No viral no justice ya,” ujar Hendrawan sembari tersenyum.
Isu tentang miras tersebut juga semakin besar, karena mendapat dorongan dari kelompok masyarakat sipil. Termasuk organisasi masyarakat termasuk Muhammadiyah, NU, dan kelompok muslim lainnya. Hendrawan menyebut pekerjaan jurnalis sangat dekat dengan permasalahan publik. Jurnalis menjembatani masyarakat dan pembuat kebijakan.
Baca Juga: Simak Fitur Terbaik Yamaha Aerox Alpha, Sasar Konsumen Anak Muda
“Profesi ini mengcapture, mendokumentasikan peristiwa di masyarakat. Teman-teman mendokumentasikan isu yang layak diketahui publik, dengan mengkonfirmasi banyak pihak. Ini membuka mata kita, lebih lagi ini dikerjakan jurnalis mahasiswa,” ucap Hendrawan.
***
Artikel Terkait
Song Hye-kyo 6 Bulan Belajar Merokok untuk Dark Nuns, Khawatir Ketahuan Bukan Perokok Asli
Ribuan Pelari dari 15 Negara Ramaikan Coast to Coast Night Trail Ultra 2025, Bakal Jelajah Spot Wisata Jogja
Sambut Libur Isra Miraj-Imlek, KA Bandara YIA Siapkan 72 Ribu Kursi untuk Fasilitasi Perjalanan Wisatawan