"Kami sangat antusias karena festival ini juga akan menjadi kesempatan untuk menyambut banyak tamu internasional yang akan hadir pada malam penganugerahan, serta akan memperkenalkan GIK UGM sebagai pusat kreativitas flobal.” katanya.
Garin Nugroho, Chief of Program GIK UGM sekaligus Sutradara Film, menyatakan, "Jogja bukan hanya lokasi festival bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga ruang kreativitas bagi filmmaker dari seluruh dunia.
Terselenggaranya Alternativa Film Awards & Festival di Kota Jogja menambah nilai lebih bagi kota ini, yang telah lama dikenal sebagai kota film.
Kerja sama antara GIK UGM dan Alternativa Film Project adalah langkah yang seharusnya terjadi, mengingat kedua lembaga ini memiliki komitmen yang kuat untuk menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
Baca Juga: UGM Jadi Lokasi Roadshow Perdana Ajang BTN Housingpreneur, Dorong Inovasi Bisnis Perumahan
Festival ini tidak hanya menayangkan film, tetapi juga menyelenggarakan diskusi yang memberikan ruang bagi penonton untuk menyelami visi dan keunikan setiap film.
"Program ini bertujuan untuk menawarkan perspektif baru tentang bagaimana film alternatif dapat berkontribusi pada masyarakat dan memperkaya ruang budaya," ucapnya.
Sementara Andjelka Jankovic selaku Kepala Pemasaran dan Komunikasi Alternativa Film Project, menegaskan komitmen APF dalam mendukung sinema independen dan platform bagi suara yang sedang naik daun.
“Alternativa Film Project adalah media perayaan independen di dunia sinema. Berbagai film dan program luar biasa yang sudah dikurasi tahun ini menawarkan sesuatu yang unik bagi filmmaker dan penonton. Momen ini akan menciptakan dampak yang lebih besar melalui kekuatan sinema." tandasnya.
***
Artikel Terkait
Tim Paslon di Sleman Kembali Dilaporkan Bagi-Bagi Uang, Kali Ini Terjadi di Seyegan Sleman
Festival Sastra Yogyakarta ke-4 Siap Dihelat, Ajak Masyarakat Kenali Dunia Sastra
Yamaha Ajak Konsumen Nmax Turbo Touring ke Lereng Gunung Lawu
Nikmati Sewa Mobil Lepas Kunci yang Aman dan Nyaman dengan TRAC