TPN Beberkan Sinyal Positif Pertemuan Sri Sultan dan Ganjar Pranowo

photo author
- Jumat, 29 Desember 2023 | 14:53 WIB
Ganjar sowan ke Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Rabu 27 Desember 2023  ((instagram @ganjar_pranowo))
Ganjar sowan ke Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Rabu 27 Desember 2023 ((instagram @ganjar_pranowo))

AYOYOGYA- Pertemuan Ganjar Pranowo, dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X dinilai menjadi sinyal positif bagi pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Prabowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud).

Pernyataan itu, disampaikan Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba, menyikapi pertemuan Ganjar dan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang berlangsung dalam suasana akrab, pada Rabu (27/12/2023).

Dia mengungkapkan, dalam pertemuan itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menerima Ganjar Pranowo di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Yogyakarta.

“Pertemuan ini menjadi sinyal positif dan sesuai harapan bagi Ganjar-Mahfud dalam konteks pilpres," kata Ammarsjah Purba, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Dia mengungkapkan, Ganjar dan Sri Sultan Hamengku Buwono X memiliki hubungan dan interaksi yang cukup intens, ketika Ganjar masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Pasalnya, secara geografis, Jateng langsung bersinggungan dengan wilayah DIY.

Selain itu, Sri Sultan dan Ganjar juga sama-sama tercatat sebagai alumnus Fakultas Hukum (FH) Universitas Gajah Mada (UGM), dan pernah memimpin paguyuban ikatan alumi UGM.

“Ditambah lagi Cawapres Prof Mahfud memiliki posisi fungsional di Kepatihan Istana Sultan yaitu sebagai Ketua Parampara Praja, dan juga alumnus UGM, jadi memang ada ikatan khusus,” tutur Ammar.

Dia menjelaskan, pertemuan Ganjar dengan Sri Sultan untuk membahas perkembangan bangsa dan negara. Bagi Ganjar, Sri Sultan adalah salah saatu sesepuh bangsa, yang harus didengar nasihatnya.

“Bila kita ingat kembali, bagaimana Sri Sultan juga bergabung dengan Gus Dur dan Megawati dalam Deklarasi Ciganjur, yang menjadi salah satu pendorong gerakan reformasi 1998, artinya Sri Sultan adalah Bapak Bangsa dengan pengalaman panjang, dan pertemuan dengan beliau selalu aktual,” imbuh Ammar.

Menurut dia, kedatangan Ganjar Pranowo yang sowan ke Sri Sultan juga menandai karakter Ganjar yang rajin bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh nasional.
Hal ini juga menunjukkan Ganjar adalah sosok yang mau mendengar dan berguru kepada para pihak yang jauh lebih senior dan memiliki integritas pada bangsa dan negara.

Kedatangan Ganjar pun disambut positif oleh Sri Sultan yang menyampaikan kepada awak media bahwa Ganjar merupakan capres pertama yang bertemu dengannya.

“Sri Sultan sempat menjelaskan kepada awak media, bahwa Mas Ganjar merupakan Capres pertama yang menemui dirinya. Kiranya ini adalah sebuah pertanda baik, bahwa pertemuan ini bakal memberi dampak positif bagi elektabilitas Mas Ganjar,” ungkap Ammar.

Dia kemudian mengutip konsep wahyu atau cahaya kekuasaan dari seorang raja, khususnya dalam lingkup Kerajaan Mataram, yang meliputi wilayah Yogyakarta dan Solo sekarang.

Konsep wahyu atau cahaya kekuasaan, salah satunya pernah dijelaskan oleh sejarawan senior UGM, Pak Sartono Kartodirjo (almarhum), bahwa jarak geografis menentukan efek wahyu atau cahaya kekuasaan, semakin jauh dari pusat kekuasaan atau Istana, efeknya akan semakin meredup.

Itu sebabnya, di masa lalu wilayah seperti Surabaya (timur Istana Mataram), dan Cirebon di sebelah barat, disebut mancanegara, mengingat pengaruh Istana Mataram sudah sedikit berkurang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Dadan Muhanda

Tags

Rekomendasi

Terkini

X