AYOYOGYA.COM - Pada awal tahun 2023, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022.
Seperti yang sudah diketahui, stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kurangnya gizi dan nutrisi sejak awal kehidupan, yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan otak anak.
Beberapa faktor risiko stunting pada anak di Indonesia umumnya meliputi kurangnya akses terhadap gizi yang seimbang dan bergizi, sanitasi yang buruk, dan tingkat kemiskinan yang tinggi.
Baca Juga: Fakta Sertifikasi Halal Mixue Baru Berlaku Untuk 100 Gerai Saja? Berikut Tanggapan LPPOM MUI
Dilansir dari @pandemictalks di Instagram terkait penanganan stunting di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa masih banyak orang yang salah paham perihal pola makan sehat.
BKKBN menjelaskan bahwa sebenarnya tidak harus makan daging sapi yang mahal untuk menjaga kebutuhan gizi tercukupi.
Ikan lele yang harganya jauh lebih murah pun sudah cukup.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG.
Baca Juga: Nonton Drakor Taxi Driver 2 Episode 1 Sub Indo, Tayang Perdana Hari Ini, LINK GRATIS DISINI!
Menurutnya, orang Indonesia seringkali menginginkan daging sapi lebih daripada ikan.
Bukan semata-mata karena pemenuhan gizinya, melainkan lebih untuk bergaya mengingat harga daging sapi jauh lebih mahal dibandingkan ikan.
"Mindset tentang pola makan kita masih salah. Mereka masih sering menganggap bahwa daging yang mahal, ikan yang mahal lebih baik daripada ikan yang murah. Padahal lele jauh lebih baik daripada daging," ujar dr Hasto dalam acara Kick Off Pancasila Dalam Tindakan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2023).
Meski demikian, masih diperlukan upaya yang lebih besar dan terpadu dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk mengurangi prevalensi stunting di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Artikel Terkait
Tekan Angka Stunting Jogja dengan Program 8.000 Hari Pertama Kehidupan, Begini Caranya
Ini Cara Sleman Turunkan Angka Stunting
Angka Stunting di Indonesia Ditarget Turun hingga 14 Persen pada 2024, Bisakah?
Fix Target Penurunan Angka Stunting di DIY 14 Persen Tak Bisa Ditawar Lagi