Fix Target Penurunan Angka Stunting di DIY 14 Persen Tak Bisa Ditawar Lagi

photo author
- Kamis, 26 Januari 2023 | 13:00 WIB
Kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) (Istimewa)
Kepala Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) (Istimewa)

YOGYAKARTA, AYOYOGYA.COM- Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin menuturkan mengutip hasil SSGI 2022 yang baru saja diumumkan angka stunting di DIY telah turun dari 17,3% menjadi 16,4% selama tahun 2022.

“Ini tentu menggembirakan namun kita masih harus bekerja lebih keras lagi agar stunting DIY bisa turun menjadi 14% bahkan lebih rendah lagi. Salah satu upayanya adalah dengan menggalakan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sebagaimana petunjuk Bapak Presiden,” demikian dikatakan Shodiqin.

Sementara Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) mengatakan keberhasilan dalam menurunkan prevalensi stunting merupakan hasil dari kerjasama semua pihak.

Baca Juga: Tips Cerdik Pilih Saham yang Bercuan Hari Ini Kamis 26 Januari 2023, Ini Rekomendasi Trading untuk Anda

“Sukseskan Perpres nomor 72 tahun 2021 dengan lima pilar. Pilar pertama adalah komitmen terima kasih hari ini tentu kehadiran Kementerian/Lembaga, TNI dan Polri yang menunjukkan komitmen yang luar biasa. Pilar kedua adalah bagaimana kita bisa melakukan massif information system terkait dengan masalah kesadaran dalam mencegah stunting. Kemudian pilar ketiganya adalah kita harus bisa melakukan konvergensi. Dan pilar keempatnya kita harus bisa menyediakan pangan dengan baik. Pilar kelima, kita harus bisa melakukan inovasi, terobosan dan data yang baik. Kami berterima kasih kepada kementerian dan lembaga yang mendukung di mana pentahelix kita laksanakan dengan baik,” kata dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG.(K) usai pelaksanaan Rakernas Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2023 bersama Presiden Joko Widodo kemarin.

Dalam paparannya, Hasto Wardoyo juga menyampaikan angka total rata-rata perempuan Indonesia melahirkan anak atau Total Fertility Rate (TFR) yang sudah mendekati angka 2,1. Angka ini berarti satu perempuan di Indonesia melahirkan dua anak. Hasto juga menyebutkan rata-rata usia menikah perempuan di Indonesia naik dari di bawah 20 tahun menjadi 22 tahun.

Baca Juga: Jogja Diguyur Hujan, Ini Doa Hujan yang Berkah Lengkap dan Artinya

“Sekarang ini beberapa provinsi sudah memasuki bonus demografi. Beberapa belum jelas, kapan mau memasuki bonus demografi. Problem ini menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu sesuai Perpres 72 tahun 2021 dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan pencapaian bonus demografi. Sesuai arahan Bapak Presiden, Indonesia Emas perlu didukung Bersama,” kata Hasto Wardoyo.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan angka penurunan stunting berdasarkan SSGI tahun 2022. Menkes Budi mengungkapkan bahwa ada beberapa provinsi besar yang angka prevalensi stuntingnya turun lima persen padahal masih dalam masa pandemi.

“Masa pandemi saja bisa turun ini khususnya Sumatera Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Riau itu turunnya 5 persen, jadi selamat. Saya juga laporkan bahwa ada 2 provinsi besar yang turunnya pada angka 3 persen. Karena kalau mau turun ke 14 persen itu bukan hanya persentase yang mesti turun tapi nominal juga. Ada 2 provinsi besar yang turunnya di atas 3% yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur. Karena kita juga butuh secara nominal turun besar,” kata Budi.

Baca Juga: Jelang PSS vs Arema FC: Uji Konsistensi Super Elang Jawa dan Dukungan Penuh Suporter di Stadion

BKKBN menggelar Rapat Kerja Nasional membahas strategi pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana serta program percepatan penurunan stunting tahun 2023 di auditorium kantor BKKBN Pusat di Jakarta, Rabu (25/01/2023).

Rakernas 2023 bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan di pemerintahan pusat, pemerintah provinsi, pemerintahan kabupaten dan kota, serta para mitra dalam mencapai sasaran program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

Presiden RI Joko Widodo menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas sebagai kunci sebuah negara untuk berkompetisi dengan negara lain.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X