BANDUNG, AYOYOGYA.COM - Pembangunan Masjid Al Jabbar yang menggunakan dana APBD dihujat netizen.
Kabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang terus meladeni netizen saat dihujat mengenai pembangunan Masjid Al Jabbar ini yang menuai kontroversi.
Bahkan kasus saling meladeni cuitan dan komentar via Medsos berupa Twitter dan Instagram masih saja berlangsung membuat nama Ridwan Kamil justru menjadi trending topik di Twitter hari ini Rabu (5/1/2022).
Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar di menggunakan dana APBD. Hal ini yang akhirnya menuai banyak protes publik yang merasa transportasi umum di Jawa Barat belum dibuat optimal.
Perseteruan itu bermula dari akun Twitter bernama @Outstandjing yang mengkritisi pembangunan Masjid Raya Al Jabar. Akun tersebut menyebutkan bahwa APBD harusnya digunakan utnuk kepentingan yang menyelutuh.
"Bikin mesjid itu perbuatan mulia, dengan berwakaf jadi amal jariyah. Tapi kalau mesjid pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad bayar pajak BUKAN akad wakaf. Kalau di agama Islam, tdk sembarang dana bisa dipakai utk Mesjid!" tulis akun tersebut pada Minggu (1/2/2023).
Cuitan tersebut rupanya mengusik Kang Emil, melalui Instagram pribadinya ia mengunggah cuitan tersebut dan memberikan klarifikasi tentang pembangunan masjid dengan dana APBD.
"Akang @outstandjing yth, penggunaan dana negara itu adalah kesepakatan bersama, dibahas dengan musyawarah bersama rakyat dalam forum Musrenbang,
"Itulah kenapa, kita memilih demokrasi. Dimana rakyat bisa menitipkan aspirasi melalui pemda atau sistem perwakilan yaitu DPR/D,"
"Masjid, Gereja, Pura semua BISA dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif. Masjid Istiqlal dibiayai 7 Milyar rupiah di tahun 1961 melalui APBN. Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura," sambungnya.
"Jika akang senang isu transportasi publik dan tidak suka masjid, silakan saja," lanjut Ridwan Kamil.
Melalui Twitter netizen yang protes masih saja berdebat.