Ternyata Sering Terjadi Juga Sebelumnya, Mengapa Pertemuan HIPMI Selalu Diwarnai Kericuhan?

photo author
- Rabu, 23 November 2022 | 15:20 WIB
Korban pemukulan adu jotos yang terjadi saat kericuhan hari pertama pelaksanaan Munas HIPMI ke-XVII di Kota Solo, Muhammad Aaaron Annar  (kaos biru) usai melengkapi BAP di Mapolresta Solo, Rabu 23 November 2022.  (ayosolo.id/dok. Istimewa)
Korban pemukulan adu jotos yang terjadi saat kericuhan hari pertama pelaksanaan Munas HIPMI ke-XVII di Kota Solo, Muhammad Aaaron Annar (kaos biru) usai melengkapi BAP di Mapolresta Solo, Rabu 23 November 2022. (ayosolo.id/dok. Istimewa)

Kericuhan juga mewarnai Musyawarah Daerah (Musda) HIPMI Sulawesi Selatan XIII di Makassar tahun 2013. Saat itu, seorang peserta Musda mengamuk sambil menghunus badik ke arah peserta lainnya. Peserta itu langsung diamankan aparat.

Baca Juga: Jangan Sampai Kehabisan, Cek Ini Daftar Kereta Api Tambahan di Masa Nataru

4. Kericuhan Musda HIPMI Jaya ke-13 tahun 2007

Ketua Umum Hipmi Jaya, Yukki Hanafi kala itu mengumumkan penundaan pelaksanaan Musda sampai waktu yang tidak ditentukan. Kericuhan dipicu karena salah seorang anggota Hipmi Jaya menduga ada indikasi beberapa pengusaha muda yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya walaupun melanggar mekanisme organisasi.

Penundaan pelaksanaan Musda, yang merupakan forum untuk memilih Ketua Umum dan menyusun kepengurusan baru Hipmi Jaya Tahun 2007-2010, diputuskan setelah para peserta sidang memprotes mekanisme sidang yang dianggap tidak wajar. Dalam sidang itu tampak sekali ada usaha yang sangat kuat untuk menggolkan pencalonan salah seorang kandidat yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Setelah menunggu lebih kurang 12 jam, Ketua Umum Hipmi Jaya, Yukki M Hanafi mengumumkan Musda Jaya ke-13 itu ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Baca Juga: Jangan Sampai Kehabisan, Cek Ini Daftar Kereta Api Tambahan di Masa Nataru

5. Kericuhan Musda XIV BPD HIPMI Provinsi Bengkulu

Melansir Suara.com ternyata Musda XIV HIPMI Bengkulu tahun 2021 juga diwarnai kericuhan. Dari sejumlah video terdengar teriakan-teriakan meminta pihak keamanan untuk melakukan pengamanan, saling dorong, dan sebagainya.

Kericuhan dimulai setelah penyampaian pandangan umum oleh Ketua Umum BPC se-Provinsi Bengkulu. Saat itu, pimpinan sidang tidak memberikan kesempatan kepada peserta sidang untuk menanggapi laporan pertanggungjawaban tersebut.

Karena merasa tidak diakomodir, peserta sidang semakin kisruh dan membuat keadaan semakin tidak kondusif hingga terjadinya kontak fisik antara sesama peserta sidang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahajeng Pramesi

Sumber: Suara.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X